Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah sukses menjuarai Indonesia Open 2017, pasangan ganda campuran nasional, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan mempersiapkan diri mengikuti Kejuaraan Dunia 2017 yang digelar 21-27 Agustus di Glasgow, Skotlandia.
Di tengah persiapan ke Glasgow, Liliyana sedang berusaha keras memulihkan cedera lutut kanan yang didapat sejak China Terbuka 2016.
Akibat cedera tersebut, Liliyana absen pada Piala Sudirman yang berlangsung 21-28 Mei lalu. Dia baru mengikuti turnamen lagi pada Indonesia Open, 12-18 Juni bersama Tontowi dan keluar sebagai juara.
"Setelah Indonesia Open, saya belum menjalani latihan berat. Program latihan teknik belum maksimal, belum mencapai 50 persen. Saya juga belum berlatih fisik seperti lari karena belum kuat," kata Liliyana seusai acara pemberian bonus juara Indonesia Open di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
"Saya sudah gemas ingin berlatih penuh. Tetapi, Jujur masih ada ketakutan cedera akan kembali kambuh. Biasanya rasa sakit terasa saat melakukan gerakan di luar perkiraan sehingga membuat kaget atau ketika saya terlalu capek," aku Liliyana.
Karena itu, perempuan berusia 31 tahun ini berusaha meminimalisir pemicu rasa sakit hingga Asian Games 2018. Selain itu, Liliyana juga menjaga kondisi tubuh agar tetap prima.
"Harus diakui bahwa faktor usia memengaruhi kondisi tubuh. Jadi saya harus sadar diri dengan pintar mengatur pola makan dan istirahat cukup," ujar Liliyana.
Setelah Indonesia Open, Liliyana mengaku tidak berlatih demi membuat kondisi lututnya lebih rileks. Dia mengakui bahwa kondisi lututnya membaik setelah lama tidak digerakkan dan baru kembali berlatih pada awal Juli.
"Kak Richard (Mainaky, pelatih kepala ganda campuran nasional) masih khawatir dengan kondisi cedera saya. Dia tidak banyak memberi latihan berat. Kak Richard juga memilih-milih lagi turnamen yang akan saya ikuti," tutur Liliyana.
Bagi Liliyana, cedera lutut ini merupakan salah satu cedera terberat dalam perjalanan kariernya sebagai pebulu tangkis. Sebelumnya, dia mendapat cedera engkel dan tangan.
"Beruntung saya mendapatkan cedera ini setelah mendapat berbagai gelar. Ini tandanya regenerasi pada nomor ganda campuran harus dipercepat," ujar perempuan kelahiran Manado ini.
Menjelang kejuaraan dunia, tim ganda campuran Indonesia rencananya akan berlatih di Kudus, Jawa Tengah selama lima hari. Mulai dari 30 Juli hingga 5 Agustus.
"Saya masih akan bertanya lebih lanjut soal rencana tersebut. Yang jelas, saya punya kenangan indah di Kudus. Sebelum Olimpiade, saya berlatih di sana dan saya masih ingat suasana yang membawa pengaruh positif untuk menjadi juara," ucap Liliyana.
"Saya juga masih ingat suasana latihan di Sao Paulo, Brasil. Di sana, kami mendapat suasananya dan berhasil. Kesuksesan pada Olimpiade menjadi momen bersejarah bagi saya dan semoga bisa menambah motivasi pada kejuaraan dunia," kata Liliyana.
Pada kejuaraan dunia tahun ini, Liliyana mengaku tidak memiliki target khusus. Kendati demikian, dia berusaha tampil maksimal.
"Target pribadi saya sebenarnya bukan di Kejuaraan Dunia, tetapi pada Asian Games untuk melengkapi gelar. Yang terpenting, komunikasi berjalan baik," ucap bungsu dari dua bersaudara ini.
"Tontowi sudah menjalani persiapan dengan baik. Saya memaksimalkan apa yang dimiliki meski dengan keterbatasan ini dan kami bermain enjoy. Saya rasa kami masih ditakuti lawan," ujar Liliyana.
Selain Tontowi/Liliyana, skuat Merah Putih mengirim Praveen Jordan/Debby Susanto pada kejuaraan dunia.
Pada kejuaraan dunia tahun ini, PBSI memutuskan hanya mengirimkan tujuh wakil karena harus membagi konsentrasi dengan ajang SEA Games 2017 yang juga berlangsung pada Agustus.