Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Theo Hernandez ke Real Madrid, Membawa Masalah atau Harapan?

By Jumat, 14 Juli 2017 | 14:42 WIB
Theo Hernandez saat mengejar bola dalam laga antara Melbourne Victory kontra Atletico Madrid di Simonds Stadium, 31 Juli 2016. (DARRIAN TRAYNOR/GETTY IMAGES)

Transfer dari Real Madrid ke Atletico Madrid bikin Theo Hernandez mendapatkan label pengkhianat. Apalagi, seperti rilis dari Atleti, bek kiri asal Prancis itu sengaja menolak tawaran dari klub-klub Eropa karena Real Madrid merupakan tim impiannya.

Penulis: Theresia Simanjuntak

Theo Hernandez tampaknya enggan ambil pusing pada gentleman agreement, perjanjian tak tertulis bahwa tidak ada transfer pemain di antara dua klub Kota Madrid itu.

Sikap cuek tersebut kian menegaskan karakter kontroversial dari pemain berumur 19 tahun itu. Theo Hernandez memang senang membuat sensasi, baik di dalam maupun luar lapangan.

Pada awal Juni, Theo Hernandez menghadapi kasus hukum atas tuduhan pelecehan seksual pada perempuan berusia 20 tahun di sebuah kelab malam di Kota Marbella, Spanyol.

Baca Juga:

Setelah pemeriksaan, Theo dinyatakan bebas oleh kepolisian setempat.

Mantan bek kiri Alaves itu juga tengah bermasalah dengan tim nasional Prancis level junior.

Dia mangkir dari panggilan tugas negara menjelang Euro U-21 2017.

Terpilih masuk skuat Prancis U-21, Theo Hernandez malah berlibur di Marbella pada akhir Mei.

Dia bahkan mengunggah foto liburan di media sosial miliknya tanpa merasa bersalah karena tidak minta izin pada pelatih Prancis U-21, Sylvain Ripoll.

"Saya akan memanggil Theo ke federasi sesegera mungkin untuk menjelaskan langsung kepada saya apa yang terjadi," kata Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet, kepada L'Equipe.

Isu lebih lanjut mengatakan keputusan Theo mangkir karena ia sedang mencoba berpindah timnas. Dia ingin membela timnas senior Spanyol.

Terlepas dari ambisi pribadi, apa yang Theo lakukan jelas bentuk pembangkangan. Beda cerita jika ia memang meminta langsung kepada Ripoll supaya ia tidak berlaga di Euro U-21.

Tantangan

Di dalam lapangan, Theo Hernandez juga nakal dan emosional. Musim lalu, ia mendapat dua kartu merah karena pelanggaran tidak penting.

Yang pertama terjadi pada laga melawan Malaga (16/10), di mana ia melanggar keras pemain lawan, Ignacio Camacho.

Ada unsur balas dendam pada Camacho yang tidak dihukum wasit karena menjegal dirinya sebelum momen di ujung duel La Liga yang berakhir 1-1.

Yang kedua adalah Theo sengaja menjatuhkan diri alias diving pada gim kontra Deportivo La Coruna di Copa del Rey (11/1).

Kenakalan pemain kelahiran Kota Marseille, Prancis, itu kian dibuktikan lewat total kartu kuning di La Liga 2016-2017.

Hanya melakukan 26 pelanggaran, ia diberi kartu kuning sebanyak 12 buah.

Dengan kata lain, setiap 2,16 pelanggaran, Theo Hernandez mendapatkan satu kartu kuning!

Sepak terjang negatif Theo di dalam dan luar lapangan ini jelas menjadi tantangan pelatih Madrid, Zinedine Zidane.

Kemungkinan Theo kembali berulah tentu ada lewat berbagai skenario.

Misalnya, ia kesal karena sulit mendapatkan menit bermain dari sang pelatih akibat konsistensi bek kiri utama, Marcelo.

Zinedine Zidane sepertinya mampu menjinakkan Theo Hernandez . Ada beberapa alasan selain keduanya sama-sama kelahiran Marseille

Pertama, Zidane sosok yang dihormati di Real Madrid berkat pengabdian yang lama, terhitung sejak 2001 saat ia masih bermain buat klub itu.

Limpahan prestasi sang mantan gelandang buat El Real kian menekankan status legenda pelatih berusia 45 tahun itu.

Pemain temperamental macam Pepe saja baru membongkar ketidakharmonisan dengan Zidane setelah sang bek tengah dipastikan hengkang dari Madrid.

Kedua, Zidane paham menangani pemain muda sebab ia pernah bertugas di Real Madrid Castilla selama dua tahun sebelum diangkat menjadi pelatih tim senior pada 2016.

Ketiga, pria berkepala plontos adalah ayah dari empat putra dengan yang tertua, Enzo Zidane, berusia 22 tahun dan termuda, Elyaz Zidane, berumur 12 tahun.

Pada akhirnya, Theo-lah yang memutuskan dirinya mau berubah atau tidak.

Bila mau patuh, kariernya di Real Madrid bisa mulus. Ia memang punya talenta untuk menjadi bek kiri terbaik Real Madrid berikut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P