Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Galau tampaknya menjadi tema tifosi klub ibu kota Italia pada bursa transfer musim panas sejauh ini. Suporter Roma galau melihat sepak terjang direktur olahraga yang baru, Monchi.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Dia menjual penggawa kunci dan merekrut pemain-pemain "antah-berantah". Laziali punya kegalauannya sendiri.
Klub kesayangan mereka bergerak lambat di mercato. Gli Aquilotti baru benar-benar merekrut satu pemain.
Dia adalah pemain sayap Adam Marusic dari klub Belgia, Oostende. Peresmian transfer pemain Montenegro ini dilakukan akhir pekan kemarin.
"Saya memilih Lazio karena mereka adalah salah satu klub terbaik di Italia," kata Marusic, yang dibeli dengan harga 6,5 juta euro, kepada Lazio Style Radio.
Baca Juga:
Selebihnya, arus pemain masuk ke Lazio lebih didominasi mereka yang kembali dari masa peminjaman di klub lain.
Sebut saja Danilo Cataldi (dari Genoa), Ricardo Kishna (Lille), Mauricio (Spartak Moskva), Ravel Morrison (QPR), Brayan Perea (Lugo), Chris Oikonomidis (Aarhus), dan Guido Guerrieri (Trapani).
Gelombang pemain yang kembali dari peminjaman inilah yang membuat Lazio jadi terkekang dalam melakukan pergerakan merekrut pemain baru.
Kishna dkk. membuat isi skuat Biancoceleste menjadi terlalu gemuk.
Bayangkan, sampai medio pekan lalu, tim Lazio memiliki 38 pemain! Jumlah itu terlalu banyak, bahkan untuk tim yang akan mentas di tiga kompetisi seperti Lazio.
Tim Elang akan tampil di Serie A, Coppa Italia, dan Liga Europa.