Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bila akhirnya Madura United gagal meraih gelar atau malah terlempar dari papan atas, satu-satunya yang bisa mereka sesali hanyalah ketidakmampuan memaksimalkan kesempatan.
Penulis: Andrew Sihombing/Budi Kresnadi
Sudah dua kali tim berjulukan Sape Kerrab gagal melakukan kudeta terhadap PSM di puncak klasemen. Momentum pertama terjadi di pekan kedua.
Berstatus sebagai runner-up di bawah PSM, tim asuhan Gomes de Oliveira malah kalah 0-2 saat bertandang ke markas Persela. Saat itu, tim pemuncak klasemen PSM hanya bermain imbang 1-1 melawan Mitra Kukar.
Kejadian serupa terjadi di laga pamungkas.
Seandainya Slamet Nurcahyo cs tidak kalah di kandang Pusamania Borneo FC, mereka akan menjadi pemimpin klasemen dengan poin 25 mengingat PSM, yang berstatus pemuncak di pekan ke-11, kalah 1-2 di markas Persib.
Baca Juga: Kenal Lebih Dekat dengan Pemecah Rekor Arsenal, Alexandre Lacazette
Adalah tim terakhir ini yang akan dihadapi di Stadion Gelora Ratu Pamelingan pada Minggu (9/7/2017). Kegamangan di lini belakang, yang tak lazim terjadi di Madura United, terlihat saat kalah dari Borneo FC.
Boleh jadi hal ini tak lepas dari absennya Fachruddin Ariyanto karena hari pertandingan bersamaan dengan resepsi pernikahannya. Sang bek tengah bertekad membalasnya sekaligus mencari kado pernikahan saat menjamu Persib nanti.
"Untuk sementara, bulan madu ditunda dulu demi fokus untuk persiapan pertandingan," katanya seperti dilansir situs resmi klub.