Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejadian memilukan terjadi di Malawi. Jelang pertandingan sepak bola dalam perayaan ulang tahun negara tersebut, terjadi insiden di luar stadion yang menyebabkan delapan penonton meninggal dunia.
Insiden itu terjadi di Lilongwe dalam perayaan ulang tahun ke-53 Malawi, negara di bagian tenggara Afrika, lepas dari penjajahan Inggris, Kamis (6/7/2017).
Delapan penonton - tujuh di antaranya masih anak-anak - meninggal akibat kericuhan yang terjadi jelang laga di Stadion Nasional Bingu.
Dilansir dari Nyasa Times, kerusuhan itu bermula dari tindakan polisi menembakkan gas air mata jelang pertandingan persahabatan antara dua klub teras, Nyasa Big Bullets dan Silvers Strikers.
Baca juga: Bikin Video Porno, 4 Pemain di Brasil Didepak Klub
Tindakan tersebut dilakukan pihak kepolisian karena penonton tidak tertib ketika akan masuk ke stadion. Ironisnya, hal tersebut membuat para penonton panik.
Ratusan orang terburu-buru untuk masuk ke salah satu gerbang stadion. Di antara mereka, ada yang terjatuh sehingga terinjak-injak.
Akibatnya, penonton berdesak-desakan dan mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Puluhan lainnya mengalami luka-luka.
"Seharusnya, kita tidak usah melanjutkan perayaan ketika ada orang meninggal dunia. Perayaan ini harus ditunda," kata petinggi Centre for the Development of People (CEDEP), Gift Trapence.
President Mutharika visiting Kamuzu Central Hospital Thursday to cheer survivors and condole the bereaved after stadium stampede #Malawi53 pic.twitter.com/IAsYJWCGnu
— Malawi Government (@MalawiGovt) July 6, 2017
"Pihak kepolisian juga seharusnya punya rencana dan tahu bahwa penonton yang hadir dari berbagai tingkatan usia. Kejadian ini menunjukkan betapa buruk negara dan pihak keamaman," tuturnya lagi.
Akan tetapi, dilansir dari BBC, pertandingan persahabatan itu tetap dilanjutkan. Jumlah penonton yang hadir juga memenuhi seluruh tribune.
Presiden Arthur Peter Mutharika yang sedianya bakal menonton pertandingan, urung duduk di tribune kehormatan karena mengaku sangat syok atas insiden tersebut.
Baca juga: Kopral di Korps, Kapten di Klub, Lalu Debut di Timnas
Dia hanya mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Presiden yang meresmikan stadion tersebut pada 28 Januari itu pun meminta jajarannya untuk segera membantu dan menginvestigasi kejadian tersebut.