Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagaimana perkembangan bola tangan di Asia Tenggara?
Thailand adalah yang terbaik di Asia Tenggara. Padahal, mereka dulu belajar dari Indonesia pada 1970-an. Mereka mencontoh Sekolah Ragunan. Kini, mereka memiliki fasilitas yang baik, sekolah olahraga, dan manajerial yang oke. Mereka meniru kita.
Apakah Indonesia bisa menyusul Thailand? Atau kapan Indonesia bisa menjadi juara regional?
Masih sulit karena fasilitas yang minim, keterbatasan dana, pola pembentukan tim yang belum efisien, dan manajerial yang belum bagus.
Apakah ABTI mulai memomulerkan bola tangan di level grass root?
Ya, kami bukan sekadar mengejar prestasi. Kami memiliki dua bidang, yakni bidang prestasi dan pemassalan. Prestasi mengurusi pembinaan untuk para atlet dan pemassalan bertujuan untuk memopulerkan bola tangan.
Salah satu caranya menggandeng sekolah- sekolah. Apalagi, bola tangan cocok untuk anak-anak karena menggunakan koordinasi kaki dan tangan. Memang tak langsung menggunakan peraturan resmi dan bukan bermain tujuh melawan tujuh, melainkan bisa lima melawan lama. Tapi, tujuan utamanya adalah memopulerkan bola tangan kepada pemain pemula.
Kami membuat peraturan yang berbeda dan dalam satu tim bisa diisi oleh putra dan putri. Kami ingin menyesuaikan dengan dunia anak-anak yang bermain dengan siapa saja.
Apa turnamen paling dekat yang akan diikuti tim Indonesia?
Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia Remaja Putri 2017 yang akan digelar di GOR Popki, Cibubur, 20-28 Agustus. Para pemain putri berusia 15-17 tahun dari tujuh negara bakal bersaing di ajang ini.
Indonesia akan bersaing dengan para jagoan Asia, yakni Jepang, Korea Selatan, China, Hong Kong, Kazakstan, dan Uzbekistan. Tim Indonesia di ajang ini berasal dari kejurnas yang digelar di Balikpapan akhir bulan ini.
Bagaimana dengan pelatnas untuk Asian Games 2018?
Kami masih terkendala soal tempat dan sekarang masih fokus untuk mempersiapkan arena Asian Games 2018. Rencananya, kami akan mempersiapkan venue di Bandung.