Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bak berjalan di jembatan gantung. Di satu sisi panitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) harus tetap menjaga semangat dan optimisme di waktu yang semakin dekat. Di sisi lain, INASGOC diminta menerapkan prinsip efisien dan efektif akan anggaran yang terbatas.
Penulis: Dede Isharrudin
Pada 18 Agustus nanti, tepat setahun menuju pesta olahraga bangsa Asia digelar. Sementara soal anggaran, selain masih dihadapkan beban menutup kebutuhan sebesar 4 triliun rupiah yang harus dicarikan dari pihak sponsor. Inasgoc diminta menganut prinsip efektif dan efisien atas anggaran 4,5 triliun rupiah yang disediakan pemerintah melalui APBN.
"Inilah dinamika yang dihadapi INASGOC. Di bidang kami, penyelenggaraan akan terus berusaha agar on track dan program seluruh deputi serta departemen berjalan. Kami bersyukur, Pak Jusuf Kalla intens atas apa yang terjadi di Inasgoc," ujar Ketua Panitia Pelaksana INASGOC, Erick Thohir.
Ya, sebagai ketua dewan pengarah AG 2018, Jusuf Kalla menyatakan sikap optimistis atas kesiapan Indonesia menyelenggarakan pesta olahraga empat tahunan itu.
Hal itu diungkapkan JK, sapaan akrabnya usai mendengar laporan tiga bidang pelaksana, yakni pelaksana Inasgoc, pelaksana sarana & prasarana, serta pelaksana prestasi dalam rapat pleno persiapan AG 2018 yang digelar di Kantor Inasgoc, Wisma Serbaguna, Senayan, Selasa (18/7/2017).
"Setelah mendengar laporan dan juga melihat langsung kesiapan, saya optimistis sarana pertandingan dan pendukungnya di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat bisa selesai tepat waktu sehingga penyelenggaraan bisa berjalan sesuai dengan jadwal dan aturan yang berlaku," ujar Jusuf Kalla yang memimpin rapat dengan didampingi wakil ketua pengarah, Puan Maharani.
Dalam penyelenggaraan AG 2018, dipersiapkan 80 venue pertandingan dan latihan yang menjadi tanggung jawab lima institusi. Kemen PUPR menangani 23 venue, DKI Jakarta 24 venue, Jawa Barat 18, Sumatera Selatan 12, dan Inasgoc 13 venue.
Sistem COC untuk efisiensi
Rapat pleno tersebut dihadiri pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menpora, Imam Nahrawi; Ketua Pelaksana Inasgoc, Erick Thohir; Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dan Kasatlak Prima, Achmad Soetjipto.
Hadir juga pada kesempatan itu, Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan; Ardan Adiperdana, Kepala BPKP; Agus Prabowo, Kepala LKPP; dan Imam Santoso Ernawi, Kepala Satgas Infrastruktur.
Meski bersikap optimistis, JK tetap menyerukan kepada seluruh jajaran kepanitiaan di tiga bidang agar efisien dan efektif dalam penggunaan anggaran.
"Tetap tidak boleh berlebih. Anggaran negara ada, tapi tidak boleh berlebih dan tetap efisien serta efektif karena apa yang kita bangun dan siapkan ini harus bisa dipakai untuk jangka panjang," ujarnya.
Permintaan efisiensi langsung dijawab Erick dengan menjelaskan sistem Command and Operation Center (COC) yang digunakan di Inasgoc untuk mengontrol anggaran dan pelaksanaan program kegiatan di setiap deputi serta departemen.
"Dengan sistem COC ini, akan diketahui alokasi anggaran dan program setiap bidang sehingga akan terpantau sejauh mana penyerapan anggaran yang terjadi, dan juga penghematan yang bisa dilakukan," ujar Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melaporkan mengenai keputusan final cabang olahraga dari OCA yang akan dipertandingkan yang meliputi 39 cabang, 52 disiplin, 426 nomor pertandingan. Akan ada 5 disiplin cabang tambahan yang akan ditentukan kemudian oleh OCA.