Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rendy Tamamilang, ingin menebus kegagalan timnas voli putra Indonesia pada SEA Games Singapura 2015. Saat itu, skuat Merah Putih meraih medali perunggu.
Hasil tersebut mengulang pencapaian Indonesia pada SEA Games 1995 yang digelar di Chiang Mai, Thailand.
SEA Games 2015 merupakan debut Rendy dalam multievent se-Asia Tenggara. Saat itu, dia masih berusia 19 tahun.
"Pada SEA Games 2015, saya sakit campak, tepat 10 hari sebelum berangkat ke Singapura," kata Rendy kepada JUARA di Padepokan Voli, Sentul, Bogor, Rabu (5/7/2017).
Sebelum berangkat ke Singapura, Rendy juga mengikuti kejuaraan voli U-23 di Myanmar di tengah persiapan menuju SEA Games 2015 sehingga membuat kondisinya menurun.
"Sebenarnya saya sudah dijemput orangtua untuk pulang ke Bitung, Sulawesi Utara saat sakit. Namun, saya tetap berangkat karena ingin mencari pengalaman. Dengan kejadian tersebut, saya belajar untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit saat pertandingan," ucap pemain berusia 21 tahun ini.
Rendy juga menilai salah satu faktor kegagalan pada SEA Games 2015 karena Indonesia terlalu fokus mempersiapkan diri menghadapi Thailand. Negeri Gajah Putih merupakan salah satu pesaing kuat tim Merah Putih dalam perebutan medali emas.
Baca juga:
"Karena terlalu fokus ke Thailand, kami lengah. Kami dikalahkan Vietnam pada babak semifinal dan Vietnam lolos ke babak final," ujar Rendy.
"Tahun ini, dengan kualitas pemain yang ada, saya berharap Indonesia bisa kembali meraih medali emas. Saya dan teman-teman sudah berlatih keras di sini. Tentunya kami tidak ingin latihan yang menguras tenaga ini terbuang dengan sia-sia," aku Rendy.
Rencananya, sebelum mengikuti SEA Games Malaysia 2017 (19-30 Agustus), Rendy dkk akan mengikuti Kejuaraan Bola Voli Senior Putra Asia 2017 (Asian Men's Volleyball Championship) di Surabaya, 24 Juli-1 Agustus.
Pada Kejuaraan Asia, Indonesia akan bersaing dengan 16 negara termasuk Qatar, Kazakstan, dan Arab Saudi yang tergabung bersama skuat Merah Putih di Grup A.
"Kami sudah pernah bertemu dengan Qatar dan Arab Saudi pada Kejuaraan U-23 pada 2015. Mereka akan menurunkan pemain yang sama dengan dua tahun lalu sehingga kami punya peluang di fase grup," ucap Rendy.
"Kami juga sudah bisa saling menyesuaikan permainan dalam tim. Awalnya sulit, namun setelah satu bulan berlatih bersama, kami sudah bisa saling memahami peran masing-masing," ujar pemain yang berprofesi sebagai polisi ini.
Kejuaraan Asia juga akan diikuti dua rival terberat Indonesia pada SEA Games 2017 yakni Vietnam dan Thailand.
Vietnam berada dalam Grup C bersama Jepang, Korea Selatan, dan Sri Lanka, sedangkan Thailand bergabung dengan Australia, China, dan Hong Kong di Grup D.
Timnas voli putra Indonesia, rencananya akan bertolak ke Surabaya pada 20 Juli.