Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alarm Menjelang Pembuktian PSMS

By Kamis, 6 Juli 2017 | 04:12 WIB
Pelatih PSMS Medan, Mahruzar Nasution memberikan intruksi kepada Nur Adli dalam laga uji coba di bulan Ramadhan lalu. (ABDI PANJAITAN/JUARA.NET)

Saat yang ditunggu-tunggu penggawa PSMS Medan segera tiba. Sabtu (8/7), tim asuhan Mahruzar Nasution bakal punya kesempatan membuktikan bahwa mereka bukan sekadar jago kandang. 

Penulis: drew/ajp

Hingga libur Liga 2 selama bulan puasa dan Lebaran, Tim Ayam Kinantan memang perkasa di Grup 1 setelah menyapu bersih lima pertandingannya. Hanya, seluruh laga itu dilakoni di Stadion Teladan, Medan.

Semangat melanjutkan tren bagus ini tidak semudah kedengarannya. PSPS, tim yang akan dihadapi oleh Suhandi cs. pada akhir pekan nanti, merupakan runner-up Grup 1 dan belum pernah kalah.

Tim kebanggaan warga Pekanbaru itu pun pasti punya hasrat besar menjadi sandungan pertama di Liga 2 bagi sang tamu. Kebugaran Selain itu, alarm juga mulai berdering di kubu PSMS.

Jeda kompetisi boleh jadi merusak momentum kemenangan tim pemilik lima gelar juara Perserikatan ini. Setidaknya Mahruzar sudah dibuat pusing dengan penurunan kondisi para pemain.

Saat kembali berlatih selepas libur di Stadion Kebun Bunga pada Jumat (30/6), tim pelatih mendapati penurunan kondisi fi sik rata-rata 30-40 persen dari semula. Mahruzar hanya punya waktu lima hari mengembalikan kebugaran pemainnya.

Baca Juga:

Hal itu pula yang membuat sang pelatih hanya menargetkan kondisi anak buahnya mencapai 90 persen untuk laga melawan PSPS. Target ini pun belum tentu bisa dipenuhi secara merata.

Ada beberapa pemain yang tak bisa mengikuti tes fi sik pada akhir pekan lalu dengan berbagai alasan.

"Legimin Rahardjo masih merasa ngilu di kaki yang dia dapatkan waktu latihan di bulan puasa, sementara Hardiantono cedera di uji coba terakhir melawan PSGL Gayo Lues. Tapi, tidak terlalu merisaukan," kata asisten pelatih Edy Syahputra.

Kondisi fisik yang kurang prima jelas bisa mengganggu performa PSMS di Pekanbaru nanti. Terlebih mengingat Mahruzar ingin anak buahnya memeragakan permainan seperti biasa dan tak ingin banyak bertahan.