Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persiapan Indonesia U-22 menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 (19-23 Juli) dan SEA Games (19-30 Agustus) telah memasuki etape akhir. Dalam periode itu, juru taktik Luis Milla wajib mematangkan lebih dari satu skenario andaikan menghadapi keadaan yang tak diharapkan, seperti kondisi lini depan yang tak ideal.
Penulis: Kukuh Wahyudi/Yan Daulaka
Milla pun bakal mengerucutkan komposisi pemain di skuatnya menjadi 23 nama, terutama untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 lebih dulu. Dari 26 nama yang semula dipanggil dalam pelatnas terakhir itu, satu nama sudah dipastikan tak akan ikut ke Bangkok untuk terjun di kualifikasi.
Ia adalah striker Ezra Wallian, yang sedang menjalani masa pemulihan akibat terserang virus salmonela. Bagi timnas, hilangnya Ezra bisa menjadi mimpi buruk jika tak dicarikan solusinya sejak dini.
Pasalnya, stok striker murni di skuat Garuda Muda saat ini tinggal menyisakan dua nama, Nur Hardianto (Persela) dan Marinus Mariyanto (Persipura). Nur dan Marinus pun disinyalir masih tidak dalam kondisi fisik terbaiknya.
Faktanya, dalam program pelatnas tertutup di bawah asuhan pelatih kebugaran Florent Motha di Karawaci, 24- 29 Juni, kedua nama itu masuk sebagai "pasien". Meski begitu, cedera pangkal paha yang diderita Nur mulai membaik.
Begitu juga dengan kondisi fisik Marinus yang semakin fit. Kendati trio striker murni Indonesia tengah dalam kondisi kurang prima, sebenarnya Milla telah menyelipkan satu solusi dalam diri Yabes Roni.
Seyogianya memiliki posisi asli penyerang sayap kanan dalam bagan formasi yang dibuat pelatih asal Spanyol itu, Yabes juga diplot sebagai striker tengah. Pelatnas di Bali pada 30 Juni-10 Juli akan menjadi media pematangan solusi tersebut.
Baca Juga:
Menu latihan keras pun akan menjadi bagian pelatnas. Saking pentingnya periode ini, PSSI akan lebih memproteksi fokus pemain. Pembatasan media peliput menjadi salah satunya.
"Agenda lain tidak ada. Hanya latihan, makan, dan istirahat. Kalau sudah masuk kamar, semua biasanya langsung tidur. Maklum, latihannya keras dan menguras tenaga. Jadi, sudah tidak ada waktu lagi untuk kegiatan lain selain berkumpul untuk makan," tutur Yabes.