Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aroma Prancis Kian Pekat di Cimbom

By Kamis, 6 Juli 2017 | 00:45 WIB
Striker anyar Galatasaray, Bafetimbi Gomis, memeragakan gaya selebrasi khasnya, Black Panther. (TWITTER)

Membahas Superlig Turki adalah bicara soal dominasi tiga klub besar, yakni Galatasaray (20 gelar juara), Fenerbahce (19), dan Besiktas (15). Tapi, tatanan tersebut sedikit berubah dalam dua musim belakangan.

Penulis: Sem Bagaskara

Galatasaray berturut-turut gagal finis di tiga besar pada edisi 2015-2016 dan 2016-2017. Cimbom, julukan Galatasaray, pantas iri melihat Besiktas menyabet titel secara beruntun pada sepasang musim tersebut.

Meski gagal menjadi juara, Fenerbahce setidaknya bisa finis di tiga besar. Lain halnya dengan Galatasaray.  

Mereka hanya mengakhiri musim 2016-2017 di peringkat keempat. Semusim sebelumnya, Cimbom terperosok ke tangga enam klasemen.

Penurunan prestasi yang terasa mengkhawatirkan bagi suporter Galatasaray mengingat dua tahun silam Wesley Sneijder dkk berstatus sebagai kampiun Superlig 2014-2015.

Galatasaray tampak bertekad mengembalikan kebesaran mereka menjelang bergulirnya musim 2017-2018. Manajemen Cimbom membuat sebuah gebrakan.

Dalam tempo 24 jam, Galatasaray meresmikan dua transfer besar. Pada 29 Juni 2017, Cimbom mengeluarkan pernyataan resmi terkait keberhasilan mereka merekrut striker Swansea yang musim lalu dipinjamkan ke Marseille dan mencetak 20 gol di Ligue 1 2016-2017, Bafetimbi Gomis.

Penyerang Prancis berusia 31 tahun itu dibeli dengan biaya 2,5 juta euro. Sehari berselang, Galatasaray kemudian memperkenalkan Younes Belhanda sebagai pemain anyar mereka.

Belhanda musim lalu sukses mengantar klub yang meminjamnya dari Dynamo Kyiv, OGC Nice, merangsek ke peringkat ketiga Ligue 1.