Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apa beda MotoGP 2016 dan 2017? Ketika di tengah musim tahun lalu tercipta delapan pemenang berbeda pafa delapan GP beruntun, sang pemimpin klasemen tetap nama yang sama.
Penulis: Arief Kurniawan
Musim ini terdapat empat pemuncak klasemen berbeda pada paruh pertama musim
Pada GP Jerman yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring, Minggu (2/7/2017) menempatkan Marc Marquez (Repsol Honda Team) sebagai pemimpin klasemen pebalap yang baru.
Sebelum lomba, Marquez berada di posisi ke-4, tertinggal 11 angka dari Andrea Dovizioso yang berada di posisi pertama.
Dia tertinggal tujuh poin dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha MotoGP) yang mengisi tempat di posisi kedua dan empat angka dari Valentino Rossi (Movistar Yamaha MotoGP) yang mengisi urutan ketiga.
Marquez kemudian menang dan mendapatkan 25 poin, sementara Dovizioso finis di posisi kedelapan (8 poin), Vinales keempat (13), dan Rossi di peringkat lima (11). Semua selisih terhadap masing-masing pebalap itu pun akhirnya mengatrol posisi MM93 ke puncak.
Jadilah dia "juara paruh musim" MotoGP karena memang GP Jerman adalah seri kesembilan dari 18 Grand Prix yang digelar musim ini. Setelah itu, MotoGP memasuki libur musim panas selama sebulan.
Ban Aus
Kemenangan Marquez di Sirkuit Sachsenring memang bukan kejutan. Dia adalah King of The Ring karena secara historis memang bagus di sirkuit ini. Yang mengejutkan adalah perlawanan dari pebalap tuan rumah, Jonas Folger.
Baca Juga:
Folger bukan hanya mampu finis di posisi kedua, tetapi juga memimpin balapan selama lima lap. Aksinya ketika menyusul Marquez tentu saja disambut secara riuh publik Sachsenring.
"Saya sangat yakin bisa bertahan melawan Marquez, tetapi ban sudah aus sehingga memilih bertahan di posisi kedua," katanya.
Marquez juga menyadari perlawanan sengit Folger ini. "Tadinya saya yakin dia hanya melakukan gertakan awal sampai bannya aus, ternyata dia tetap bertahan selama beberapa lap. Saya pikir itu saatnya menggeber motor lebih cepat," ujar Marquez.
Kemampuan Folger tentu saja membuat Herve Poncharal, bos Yamaha Tech 3, senang. Dua pebalap mereka yang merupakan rookie, Folger dan Johann Zarco, kini sama-sama pernah naik podium dan sama-sama pernah memimpin balapan.
Kehebatan tim Yamaha Tech 3 menambah asyik musim yang sangat sulit diduga ini. Kenapa? Karena pemenang balapan gonta-ganti itu dianggap biasa, maka pemimpin klasemen yang gonta-ganti itu luar biasa, bukan?
Bayangkan bila GP Jerman lalu sebagai seri pamungkas, betapa histerisnya kubu Marquez dan sebaliknya di kubu lawan. Bukan mustahil hal itu terjadi lagi pada paruh kedua musim yang dimulai di Brno, Republik Ceska, 4-6 Agustus.