Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tuai Kontroversi, Malaysia Ubah Prosedur Undian Cabor Sepak Bola SEA Games 2017

By Segaf Abdullah - Selasa, 4 Juli 2017 | 13:01 WIB
Pelatih Luis Milla (kiri) dan anggota timnas U-22 Indonesia sebelum pertandingan lawan Puerto Riko, 13 Juni 2017. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mencapai kesepakatan dengan panitia pelaksana SEA Games 2017 Malaysia (Masoc) untuk mengubah mekanisme pengundian grup pada cabang olahraga sepak bola dan futsal.

Sebelumnya, pengundian fase penyisihan sepak bola dan futsal pada SEA Games 2017 memang menjadi kontroversi setelah tuan rumah Malaysia diberikan kebebasan memilih grup.

Atas hal itu, Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) melalui rapat dewan pada Sabtu (1/7/2017) di Nha Trang, Vietnam, sepakat mengirimkan petisi tentang prosedur undian kepada Masoc.

Walhasil, pada Senin (3/7/2017), Dewan Olimpiade Malaysia dan Masoc sepakat memutuskan bahwa Malaysia sebagai tuan rumah ditempatkan di Grup A. Sedangkan Thailand sebagai juara bertahan berada di Grup B.

Baca juga:

Sementara itu, Indonesia berada di pot dua bersama Singapura. Pot satu diisi oleh Myanmar, peraih medali perak SEA Games 2015 Singapura, serta Vietnam sebagai penggenggam medali perunggu ajang tersebut.

Lima tim peserta lain akan ditempatkan di pot ketiga.

"Kami berharap dengan mengembalikan mekanisme undian seperti SEA Games edisi-edisi sebelumnya, hal ini dapat menghilangkan kekhawatiran tim peserta," ucap Sekjen FAM, Datuk Hamidin Amin.

"Kami berharap cabang sepak bola akan berjalan dengan sportif di SEA Games yang akan berlangsung pada 14-29 Agustus mendatang," tutur dia.

Adapun pengundian grup cabang olahraga sepak bola dan futsal digelar pada Sabtu (8/7/2017) di Kuala Lumpur, Malaysia.