Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah melepas Zlatan Ibrahimovic, Manchester United darurat penyerang. Belakangan, ada dua nama yang dihubungkan dengan mereka: Alvaro Morata dan Romelu Lukaku.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Menurut rumor di Inggris, Manajer Iblis Merah, Jose Mourinho, menginginkan kedua pemain tersebut. Duet Morata- Lukaku di lini depan menjadi wacana Mou.
Akan tetapi, ada dua alasan mengapa merekrut keduanya terasa salah buat United.
Pertama, baik Morata maupun Lukaku adalah penyerang tengah alias pemain nomor 9 sejati, bukan second striker macam Wayne Rooney.
Duet keduanya akan berarti salah seorang dipaksakan bermain sedikit di belakang penyerang utama, peran yang asing bagi Morata dan Lukaku.
Kedua, biaya. United memang klub kaya, tapi total harga Morata dan Lukaku bisa mencapai 140 juta pound.
Mengingat masih mengincar beberapa pemain anyar, kubu Manchester Merah berpotensi terancam Financial Fair Play andai memaksa merekrut Morata-Lukaku bersamaan.
Lantas, siapa yang sebaiknya Mourinho pilih?
Rival
Dalam perburuan penyerang tengah ini, United terasa lebih sulit untuk merekrut Lukaku. Striker asal Belgia itu juga diminati oleh Chelsea, yang juga butuh penyerang karena berniat melepas Diego Costa.
Terkait Morata, hambatan United hanya klub si pemain, Real Madrid, yang membanderol eks striker Juventus itu dengan harga tinggi. Koneksi Akan mudah bagi pemain baru beradaptasi di sebuah klub jika ada koneksi, dalam hal ini rekan setim.
Baca Juga:
Maka, Morata opsi baik buat Mou. Skuat United saat ini dihuni banyak pemain senegara Morata, yakni Spanyol. Sebut saja kiper David De Gea serta gelandang Juan Mata dan Ander Herrera.
Belum lagi ada tujuh pemain yang dapat berbahasa Spanyol, termasuk bek tengah Eric Bailly, yang lama merumput di Negeri Matador.
Di sisi lain, Lukaku memang punya rekan sesama Belgia di United seperti Marouane Fellaini dan Adnan Januzaj.
Namun, ia akan memiliki lebih banyak kenalan di Chelsea. Kualitas Baik Morata maupun Lukaku adalah seorang penyerang yang rutin mencetak gol.
Hanya, Lukaku lebih tajam.
Dalam tiga musim terakhir, Lukaku mampu menyarangkan minimal 20 gol di semua kompetisi. Sebaliknya, Morata paling sedikit mengemas 12 gol dalam semusim di semua ajang.
Sedikit pembelaan buat Morata, jam terbangnya lebih minim ketimbang Lukaku, terutama di 2016/17. Ada satu hal yang akan menaikkan nilai Lukaku, yakni fakta bahwa pemain berumur 24 tahun itu sudah merumput di Premier League sejak 2011.
Dibandingkan Morata yang belum pernah mencicipi EPL, Lukaku bakal lebih mudah beradaptasi dengan persaingan di liga tersebut, yang terkenal berat.