Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks penjaga gawang tim nasional (timnas) Italia, Dino Zoff, mengkritik penampilan Gianluigi Donnarumma pada Piala Eropa U-21 2017 di Polandia.
Donnarumma menjadi pilihan utama di bawah mistar timnas U-21 Italia. Namun, dia gagal membalas kepercayaan pelatih Luigi Di Baggio dengan performa positif.
Tercatat enam gol bersarang ke gawang Donnarumma selama turnamen tersebut.
"Segalanya tidak berjalan baik untuk Donnarumma pada Piala Eropa. Anak ini tidak fokus. Dia berada di Polandia, tetapi pikirannya di tempat lain," ucap Zoff.
Dikatakan tidak fokus oleh Zoff karena Donnarumma memang terganggu dengan spekulasi masa depannya. Dia tengah dimusuhi suporter AC Milan setelah menolak pembaruan kontak yang bakal berakhir pada 30 Juni 2018.
Sebagai bentuk ketidakpuasan, suporter kerap meneror Donnarumma di Polandia. Contohnya, ada "hujan" uang palsu dan bentangan spanduk bertuliskan "Dollarumma" saat Italia melawan Denmark pada fase grup, 18 Juni 2017.
Baca: Bravo dan Ronaldo, Cerita Adu Penalti yang Terulang
"Saya, kalau masih berusia 40 tahun, pasti merasa gelisah menghadapi kekacauan dari media, apalagi Donnarumma yang baru menginjak 18 tahun," kata Zoff.
76% - Gianluigi Donnarumma had the best save percentage (76%) among the goalkeepers with 10+ appearances in the Serie A 16/17. Future. pic.twitter.com/yF872nC3gF
— OptaPaolo (@OptaPaolo) June 15, 2017
Demi meredam tensi, Zoff pun menyarankan yuniornya bertahan di AC Milan. Donnarumma dianggap bisa berkembang bersama tim beralias I Rossoneri.
Telah terbukti pada musim 2016-2017, ketika Donnarumma menjadi pilihan utama di bawah mistar. Dia tidak pernah dicadangkan dalam 38 pertandingan liga.
Baca: Perlukah Liverpool Hamburkan Uang demi Berlari 34 Km Per Jam?
"Seorang pesepak bola dilihat dari apa yang diberikan di lapangan, bukan tanda tangan kepada penggemar, gaji dari klub, atau harga yang dikatakan oleh agen," ujar Zoff.