Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Ingin Seperti China, Bulu Tangkis India Harus Ubah Struktur Kepengurusan'

By Delia Mustikasari - Minggu, 2 Juli 2017 | 19:10 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra India, Kidambi Srikanth, bereaksi seusai memenangi pertandingan melawan Son Wan-ho (Korea Selatan) pada babak semifinal turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Sabtu (17/6/2017). (KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM/JUARA.NET)

Pelatih kepala tim nasional bulu tangkis India, Pullela Gopichand, menjelaskan bahwa Negeri Benua memiliki jalan yang panjang untuk menjadi seperti China.

Penulis: Deby Dahlia

Menurut pria berusia 43 tahun ini, perombakan struktur kepengurusan dan administrasi dibutuhkan untuk menjadi negara bulu tangkis dengan kekuatan besar.

"Saya pikir kami masih jauh dari China. Ini bukan perbandingan yang adil. Kami telah melakukan yang terbaik. Tetapi, saya ingin mereka tampil baik pada kejuaraan dunia, Olimpiade, dan All England. Jika tampil konsisten, kami bisa mengatakan bahwa kami sama (dengan China)," kata Gopichand seperti dilansir Firstpost.

"Apa yang perlu kami lakukan ketika setiap negara melakukan manajemen dengan baik? Mereka memiliki atlet yang sedang meningkat dan mereka juga memiliki pelatih, staf pendukung, struktur dan kebijakan pemerintah yang juga meningkat," kata Gopichand lagi.

Gopichand mengungkapkan bahwa apa yang diberikan kepada pebulu tangkis India saat ini hanya dorongan energi semata. Sementara itu, pelatih, staf pendukung, dan manajer tidak berada di level yang sama dengan para atlet.

Pebulu tangkis India, khususnya di nomor tunggal yang dimotori oleh Kidambi Srikanth memang sedang dalam permainan terbaik setelah berhasil merengkuh empat dari enam gelar turnamen superseries hingga pertengahan tahun ini.

Tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, berhasil meraih gelar pada India Terbuka, sementara Sai Praneeth Bhamidipati meraih gelar superseries pertamanya pada Singapura Terbuka sebelum Srikanth memenangi gelar back-to-back pada Indonesia Indonesia Open dan Australia Terbuka, Juni lalu.

Gopichand yang menjadi pelatih bulu tangkis India sejak 2006 ini juga mengkritik turnamen dalam negeri, termasuk administrasi pendukungnya.

"Turnamen-turnamen dan administrasi kami bukan kelas dunia. Kami masih memiliki turnamen domestik yang digelar sejak 1991. Jadi, selama 25 tahun kami mempunyai struktur domestik yang sama, warga negara yang sama, peringkat mayor yang sama, dan pemikiran yang sama," tutur Juara All England 2001 ini.

Gopichand yang membawa Saina Nehwal meraih medali perunggu pada Olimpiade London 2012 dan PV Sindhu meraih medali perak Olimpiade Rio 2016, memuji dukungan pemerintah untuk kemajuan bulu tangkis India.

Namun, menurut dia, ada kebutuhan lain yang perlu direncanakan dengan lebih baik.

"Struktur kami tidak berkelanjutan. Kami mendapat banyak dukungan dari pemerintah dan otoritas olahraga India. Tetapi, secara organisasi kami belum mampu tumbuh untuk mendukung sistem tersebut," ujar Gopichand.

Diakui Gopichand, India memang belum melakukan perencanaan untuk strukturisasi ulang. Gopichand menilai pemikiran para pengurus belum mencapai level bulu tangkis kelas dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P