Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada 2 Juli 2016, Ryan Giggs memutuskan meninggalkan Manchester United. Ia tak lagi ada dalam jajaran staf pelatih klub berjulukan Setan Merah itu. Baru-baru ini, mantan gelandang Man United asal Wales itu buka suara soal keputusannya tahun lalu.
Ketika Manchester United ditangani Louis van Gaal, Ryan Giggs ada di samping manajer asal Belanda itu sebagai asistennya sejak 19 Mei 2014.
Banyak yang menduga, posisi asisten manajer itu menjadi jembatan bagi Ryan Giggs untuk meneruskan jejak manajer legenderasi Man United, Sir Alex Ferguson.
Namun, ketika Van Gaal disingkirkan pada 23 Mei 2016, pemilik Man United mengumumkan Jose Mourinho sebagai manajer baru empat hari kemudian.
Baca juga:
Baru-baru ini, Ryan Giggs membuka kisah kenapa ia tidak lagi ada di jajaran manajemen Manchester United, klub yang telah ia bela sejak 1990 hingga gantung sepatu 19 Mei 2014.
Kepada Manchester Evening News, Ryan Giggs mengatakan ia tidak menerima tawaran dari Jose Mourinho untuk bertahan di pos asisten manajer klub.
"Tak pernah ada ajakan dari Jose Mouriho. Sama sekali tidak ada tawaran. Saya sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan Old Trafford," kata Ryan Giggs.
Kata Ryan Giggs lagi, "Begitu Louis van Gaal pergi, saya harus mengambil keputusan untuk meninggalkan klub. Saya sudah bekerja selama dua tahun, tetapi saya ingin bekerja selama tiga tahun bersama Van Gaal. Hal itu tidak terwujud," ucap Giggs.
Mantan winger Man United dengan koleksi 13 gelar juara Premier League ini menegaskan ambisinya untuk bekerja sebagai asisten Van Gaal selama tiga tahun sesuai kontrak.
"Tetapi, itulah sepak bola. Rencana saya tidak menjadi kenyataan. Saya merasa tidak bisa pergi ke klub lain di luar kapasitas saya, yakni sebagai manajer," tutur Ryan Giggs.