Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Jordi Cruyff tak setenar sang ayah, Johanc Cruyff. Namun, sosok Jordi kini menjadi bahan dua kekuatan di kubu FC Barcelona untuk saling serang.
Sebagai pemain sepak bola, Jordi Cruyff, pernah bermain untuk FC Barcelona pada level junior dan senior.
Jordi bermain sebanyak 41 kali dan mencetak 11 gol bagi tim utama Barcelona dalam kurun waktu 1994-1996.
Setelah itu, ia pernah membela Manchester United, Celta Vigo, Alaves, hingga Valletta FC klub asal Malta sebelum pensiun pada 2010.
Sejak April 2012, Jordi Cruyff menjadi Direktur Sport Maccabi Tel Aviv, klub asal Israel.
Baca juga:
Belakangan, nama Jordi muncul ke permukaan ketika ia diberitakan mendapatkan penawaran dari Presiden FC Barcelona, Josep Maria Bartomeu, untuk mengisi pos Direktur Sport Barcelona.
Mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, baru-baru ini mengatakan mendukung keputusan Jordi Cruyff untuk tetap berada di Maccabi Tel Aviv.
Minggu lalu, putra dari Johan Cruyff, legenda sepak bola Belanda dan Barcelona yang wafat pada 24 Maret 2016, memang memberi jawaban atas tawaran manajemen Barcelona.
Ia lebih memilih tawaran kubu Maccabi Tel Aviv untuk menjadi manajer klub tersebut.
"Memang ada sebuah keuntungan memiliki ikatan dengan nama besar seperti ayahnya. Namun, Jordi sangat pintar. Ia paham situasi di jajaran direksi Barcelona saat ini tidak baik," ucap Joan Laporta.
Sudah bukan rahasia bila saat ini hubungan Joan Laporta dengan pimpinan klub Barcelona tidak berjalan dengan baik.
Laporta menjadi Presiden FC Barcelona pada 15 Juni 2003 hingga 30 Juni 2010
Ia memberikan publik Barcelona 4 gelar juara Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, 3 Piala Super Spanyol, 2 Liga Champions, 1 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Dunia Klub.