Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apresiasi dan pujian mengiringi kesuksesan tim nasional U-16 Indonesia menjuarai Tien Phong Plastic Cup 2017 di Vietnam. Prestasi ini menjadi awalan bagus menuju Piala AFF U-15 yang dijadwalkan berlangsung di Thailand pada 9-22 Juli 2017.
Penulis: Indra Citra Sena/Andrew Sihombing
Belakangan, beberapa pilar timnas U-16 seperti Brylian Negiehta, Hamsah Lestaluhu, dan Rendy Juliansyah mulai mencuri atensi melalui pemberitaan yang beredar di media cetak dan elektronik serta jejaring sosial.
Situasi ini mengundang respons dari pelatih Fakhri Husaini. Dia menilai apresiasi terhadap pencapaian anak asuhnya ibarat dua sisi mata uang yang bisa mendatangkan dampak positif sekaligus negatif secara bersamaan.
"Sempat ada wacana PSSI akan mendatangkan orang tua mereka. Tapi, saya tidak tahu kepastiannya, termasuk bila orangtua pemain yang berinisiatif datang."
Pelatih Timnas U-16, Fakhri Husaini
“Apresiasi sejalan dengan ekspektasi dan bila mereka tak mampu menyikapinya dengan benar akan menjadi racun yang merusak keutuhan tim. Saya tidak ingin salah satu atau beberapa pemain merasa jemawa karena memang belum waktunya,” kata Fakhri.
"Itu yang membuat kami harus membatasi wawancara dan ekspos yang berlebihan atas mereka. Saya harap teman-teman wartawan bisa mengerti bila kami membatasi wawancara dengan pemain," ujar legenda timnas ini.
Fakhri menekankan bahwa kesuksesan timnas U-16 di Tien Phong Plastic Cup 2017 adalah buah dari kerja sama tim, bukan individu. Terbukti susunan starter Garuda Cilik selalu berubah signifikan dalam tiga pertandingan kontra Myanmar, Vietnam, dan Taiwan.
“Timnas U-16 bisa dibagi menjadi dua tim sama kuat. Kalau dari formasi, calon lawan mungkin bisa membaca karena kami selalu bermain dengan 4-3-3. Tapi, soal siapa yang akan turun, itu yang tak bisa dibaca," kata Fakhri.
"Sejauh ini siapa yang dipasang tak masalah, tapi tetap harus ada dua atau tiga pemain yang tetap menghuni starting line-up di setiap laga,” ujarnya.
Baca Juga: