Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepertiga kompetisi Liga 1 menelurkan catatan negatif buat Persib Bandung. Atep dkk resmi menyandang predikat terburuk dalam urusan membobol gawang lawan sejak era Liga Super Indonesia (LSI).
Penulis: Indra Citra Sena/Budi Kresnadi
Hingga pekan ke-11 musim ini, Persib Bandung baru mengemas sembilan gol, terendah ketiga di Liga 1 bersama Arema FC dan Persegres Gresik United. Hanya Perseru Serui (6) dan Persiba Balikpapan (8) yang memiliki statistik lebih jeblok.
Persib bak mengulang produktivitas minimalis pada LSI 2009-2010, tapi ada satu aspek yang menjadikan musim ini paling bermasalah. Baru sekarang Maung Bandung sama sekali tidak menempatkan striker murni di jajaran pencetak gol.
Deretan pencetak gol Persib berposisi winger, gelandang, bahkan bek, antara lain Atep, Michael Essien, Gian Zola, Fulgensius Billy Keraf, Raphael Maitimo, Febri Hariyadi, dan Vladimir Vujovic.
Tak ada nama Shohei Matsunaga, Carlton Cole, Sergio van Dijk, atau Angga Febryanto.
Situasi semacam ini pernah nyaris dialami Persib setahun lalu di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Tanggung jawab membobol gawang lawan diemban bek, gelandang, dan winger, tapi masih terselip nama Van Dijk dan Samsul Arif (1 gol).
Padahal, rekam jejak striker Persib di era LSI, terutama sepertiga kompetisi, tergolong bagus.
Pemain tertajam selalu ditempati oleh para juru gedor seperti Rafael Bastos (2008-2009), Hilton Moreira (2009-2010), Cristian Gonzales (2010-2011), Sergio van Dijk (2013), dan Djibril Coulibaly (2014).