Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Milan bak dihantamkan keras ke kanvas oleh Fiorentina pada 13 Januari 2001. Kejadian menyakitkan itu merupakan salah satu pemicu perubahan besar di tubuh I Rossoneri.
Penulis: Sem Bagaskara
Skuat Merah-Hitam kalah KO dari Fiorentina. Mereka membawa pulang kekalahan telak 0-4 dari Artemio Franchi.
"Milan empat kali mencium lantai," demikian judul salah satu artikel yang dimuat media olahraga ternama Italia, La Gazzetta dello Sport.
Mimpi buruk Milan di Artemio Franchi adalah pria bernama Manuel Rui Costa. Ia mencetak satu gol dan mengarsiteki tiga gol lain La Viola. Pemilik Milan kala itu, Silvio Berlusconi, jelas merasa geram. Tapi, ia juga terhibur oleh permainan memikat Fiorentina.
Berselang enam bulan kemudian, Berlusconi "membajak" otak sepak bola cantik La Viola, yakni Rui Costa dan sang pelatih, Fatih Terim.
"Akan sangat menyenangkan bermain dengan Andriy Shevchenko di Milan. Saya bangga telah memilih klub ini," ujar Rui Costa dalam sesi perkenalannya sebagai pemain Milan pada 3 Juli 2001.
Dalam tempo hanya dua hari, Milan sukses merealisasikan dua megatransfer.
Sehari sebelum mendaratkan Rui Costa dari Firenze dengan banderol 42 juta euro, I Rossoneri sudah mengamankan jasa Filippo Inzaghi.
Inzaghi dipinang dari Juventus dengan mahar 37 juta euro.
Terbentuklah sebuah materi lini ofensif yang oleh media Italia disebut super attacco. Bayangkan Milan bisa mengisi lini serang mereka dengan pemain sekaliber Shevcenko, Inzaghi, dan Rui Costa.
Pada musim panas 2001, I Rossoneri juga merekrut bomber Alaves, Javi Moreno, dan trequartista potensial milik Internazionale, Andrea Pirlo.
Jadilah musim 2001/02 sebagai periode terboros di sepanjang sejarah Milan.
I Rossoneri menghamburkan 144 juta euro di bursa transfer.
Baca Juga:
Investasi Berlusconi seperti sia-sia karena sang rekrutan termahal, Rui Costa, tiba-tiba sudah harus absen sebulan usai mengalami cedera retak tulang jari pada pekan pertama Serie A 2001/02 kontra Brescia.
Terim sang pelatih anyar, lantas dipecat setelah Milan kalah 0-1 dari Torino pada pekan ke-9.
Jika hanya menjadikan musim 2001/02 sebagai acuan, manuver transfer jor-joran Milan seperti mubazir. Tapi, sesungguhnya aksi itulah yang membuka pintu I Rossoneri menuju salah satu era paling gemilang di sejarah mereka.
Rui Costa tampil brilian pada musim 2002/03 di mana Milan sukses mengawinkan gelar Liga Champion dan Coppa Italia.
Selama lima tahun membela panji I Rossoneri, gelandang cerdas beralias Il Maestro itu pernah merasakan nikmat menjuarai Serie A (2003/04), Liga Champions (2002/03), Coppa Italia (2002/03), Piala Super Eropa (2003), dan Supercoppa Italia (2004).
Gelar yang lolos dari dekapan Il Maestro hanyalah trofi Piala Dunia Klub. Pada ajang Piala Dunia Klub 2003, I Rossoneri kalah adu penalti dari Boca Juniors di partai puncak.
Di lain sisi, Inzaghi adalah pahlawan Milan saat menjuarai Liga Champion 2006/07.
Pirlo? pelapis Rui Costa pada 2001/02 itu lantas berkembang menjadi salah satu deep-lying playmaker terbaik di dunia. Fan Milan kini seperti mengalami deja vu karena mereka kembali melihat klub sangat aktif di bursa transfer.
Meski bulan Juni belum jua kelar, I Rossoneri sudah mengeluarkan 82 juta euro untuk merekrut Mateo Musacchio, Franck Kessie, Ricardo Rodriguez, dan Andre Silva.
Bahkan, sejatinya transaksi pembelian I Rossoneri di bawah kepemimpinan Li Yonghong, sudah menembus 102 juta euro jika turut menghitung biaya potensial dari transfer Kessie.
Baca Juga: Vincent Aboubakar, Striker Muslim Pewaris Takhta Samuel Eto'o
Gelandang asal Pantai Gading itu dipinjam selama dua musim dengan biaya 8 juta euro Tapi, nominal sebesar 20 juta euro mesti dibayarkan Milan kepada Atalanta pada 2019/20.
"Saya tahu bahwa saya sedikit merusak liburan pelatih Vincenzo Montella, sebab ia harus terus menyalakan ponselnya," kata Direktur Olahraga Milan, Massimiliano Mirabelli, menyikapi gencarnya aktivitas transfer tim.
Transaksi tiga digit (144 juta euro) pada 2001/02 telah membukakan jalan Milan kepada kesuksesan. Fan tentu berharap jembatan kedua menuju kejayaan akan tercipta via pembelian besar-besaran musim ini.