Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus sudah mendapatkan rekrutan pertamanya untuk musim 2017/18. Tapi, figur itu tampaknya tidak terlalu penting. Dia hanya akan menjadi appetizer alias penggugah selera Si Nyonya Tua.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Orang yang dimaksud adalah Patrik Schick. Penyerang Sampdoria berusia 21 tahun itu muncul sebagai salah satu revelation pada musim lalu. Pemain asal Republik Ceska itu mencetak 11 gol di Serie A dengan hanya 14 kali menjadi starter.
Direktur dan legenda Juventus, Pavel Nedved, memujinya sebagai calon bintang masa depan. Minggu (18/6), Presiden Sampdoria mengonfirmasi bahwa Schick secara praktis sudah menjadi pemain Juventus.
"Negosiasi sudah tuntas. Kami dalam tahap menukar kontrak. Patrik menginginkan Juventus dan dia bisa dibilang sudah menjadi pemain Juventus," kata Massimo Ferrero kepada Radio Due.
Schick sedang mentas di Piala Eropa U-21 di Polandia. Juventus dikabarkan mengirim tim dokter untuk melakukan tes medis terhadap Schick di sana. Harga Schick tidak murah. Juve dikabarkan harus membayar 30,5 juta euro, yang akan dibagi ke tiga termin.
Kendati demikian, perekrutan Schick terasa kurang signifikan bagi kebutuhan I Bianconeri. Mungkin ini hanya sebuah investasi mahal. Bagaimana tidak? Rasanya sulit melihat Schick bisa bersaing dengan Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak Juventus.
Kecuali dia bisa difungsikan di posisi lain seperti yang dilakukan Mario Mandzukic pada musim lalu. Kelihatannya Schick hanya akan menjadi pelapis di musim 2017/18. Bahkan ada rumor dia akan langsung dipinjamkan ke klub lain untuk menambah pengalaman.
Fokus Gelandang
Apa pun itu, perekrutan Schick diharapkan akan menjadi appetizer demi memicu "nafsu makan" Si Nyonya Tua. Juventus masih rileks di bursa transfer pemain. Kedatangan Schick mungkin akan membuka keran agresivitas Tim Zebra dalam melakukan perekrutan lanjutan terhadap pemain-pemain yang fungsinya buat tim akan lebih vital.