Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari era Diego Godin, Carlos Marchena, sampai generasi Eric Baily, Villarreal selalu punya personel tangguh di lini belakang. Satu nama mengambil manfaat dari hilir mudik para bek kokoh ini: Mateo Musacchio.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Musacchio belia terbang ke Spanyol dari Argentina di usia belia 18 tahun. Ia lantas berguru pada sejumlah pemain bertahan terbaik di Negeri Matador.
Musacchio mengambil ilmu dari Godin, karang kokoh simbol benteng tangguh pertahanan Atletico kini. Musacchio mengamati Godin sebagai personel dari tim reserve Villarreal.
Kebersamaan mereka tak lama. Musacchio baru promosi ke tim utama Februari 2010 hingga akhir musim, ketika Godin memutuskan menerima pinangan dari Atletico.
Baca Juga:
Dua tahun berikutnya, Musacchio berkolaborasi bareng Gonzalo Rodriguez, yang kini menjadi pilar penting bareng Fiorentina di Serie A.
Pada periode yang sama, Musacchio juga berguru kepada Carlos Marchena, bek kawakan La Roja anggota skuat peraih titel juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.
Seiring kepergian Rodriguez ke La Viola dan Marchena ke Deportivo La Coruna, Musacchio berkembang menjadi senior di pertahanan Tim Kapal Selam Kuning. Ia mulai menjadi mentor buat mematangkan bintang muda seperti Eric Bailly maupun Nahuel Leiva.
Musacchio berandil membantu mematangkan Bailly hingga tim raksasa Inggris, Manchester United, berani meminangnya dengan nilai hampir 40 juta euro. Bailly pergi, Musacchio bertandem dengan Victor Ruiz.
Musim kemarin, kerja samanya bareng Ruiz memastikan Villarreal menjadi tim dengan pertahanan tangguh, hanya kalah dari Atletico Madrid di sisi jumlah kebobolan. Kombinasi Ruiz-Musacchio amat kompak dan klop.
Keduanya melakoni peran berbeda di sentra pertahanan. Ruiz seorang ball-playing defender, sedangkan Musacchio lebih tipikal bek ortodoks.
Ia tak dianugerahi kecepatan seperti Bailly atau kualitas duel udara sekelas Godin.
Tetapi, kualitas membaca dan pemahaman terhadap permainan, kemampuan menempatkan diri di posisi terbaik untuk mencegat bola, kualitas dan timing tekel, serta keberanian dan komitmen atas permainan fisik membuat Musacchio jadi salah satu pujaan publik Madrigal.
Kualitas serupa yang seharusnya akan dilihat fan Milan atas jawaban kepercayaan senilai 18 juta euro yang mereka keluarkan untuk mengikatnya selama empat tahun di San Siro.
Musacchio akan sangat pas beradaptasi dengan tempo Serie A. Ia juga punya kecerdasan taktik yang dibutuhkan untuk sukses di Italia, mengekor jejak Gonzalo Rodriguez bersama La Viola misalnya.
Mengingat Musacchio masuk usia keemasan, nilai yang dikeluarkan Milan relatif murah lantaran dua tahun lalu, ia sudah nyaris pindah dengan nilai hampir dua kali lipat tawaran serupa.
Musacchio bisa jadi jawaban atas kebutuhan seorang bek cerdas pembaca permainan serta mentor yang bagus buat Alessio Romagnolli (22 tahun).
Musacchio adalah perjudian bagus buat Milan, terlebih dilengkapi dengan pembelian Ricardo Rodriguez.
Vincenzo Montella kini punya kedalaman lebih baik di lini belakang, terutama ketika ia membutuhkan alternatif taktik di sektor pertahanan.
Ia bisa nyaman dengan memainkan pola empat bek atau mungkin bereksperimen dengan tiga bek.
Rodriguez punya kualitas ofensif yang bagus dengan lesakan tiga assist musim lalu. Ia juga lebih sering ditempatkan sebagai bek tengah di Wolfsburg sepanjang Bundesliga 2016-2017.