Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selama bulan Ramadan, bukan hanya tim-tim peserta yang bersiap menyambut lanjutan Liga 2. Arena pertandingan juga melakukan persiapan khusus.
Penulis: Riemantono Harsojo
Salah satunya adalah Stadion Gelora Citramas di Batam yang menjadi kandang 757 Kepri. Selama Ramadan, lapangan ditutup oleh pengelola Gelora Citramas.
“Selama satu bulan lapangan kami tutup untuk kepentingan perawatan dan perbaikan,” kata Manajer Stadion, Raja Azrim, kepada BOLA saat berkunjung ke sana pada 8 Juni 2017 lalu.
Lapangan diharapkan kembali dalam kondisi bagus saat menggelar partai lanjutan Grup 1 Liga 2 antara 757 Kepri melawan Persiraja pada Sabtu (8/7/2017). Beberapa petugas tampak sedang melakukan perbaikan di beberapa bagian dari lapangan.
Sebagai pemilik, Yayasan Citramas Group memperlakukan stadion dengan baik. Kata Raja, biaya operasional dan perawatan sekitar 70 juta rupiah per bulan.
Gelora Citramas diresmikan pada 2014. Stadion ini dibangun atas inisiatif Kris Wiluan, bos Citramas. Dirawat baik, 757 Kepri pun nyaman bermain di sana.
Pelatih Jaino Matos menyebut lapangan kandang mereka sebagai salah satu yang terbaik di Liga 2. Kondisi bagus lapangan Gelora Citramas juga diakui klub-klub S-League.
Geylang, Home United, dan Warriors FC pernah berlatih dan bertanding di stadion yang terletak di kawasan industri Kabil, Kecamatan Nongsa ini.
Baca Juga:
757 Kepri mengontrak Gelora Citramas sebagai kandang selama tiga tahun. Agar memenuhi syarat Liga 2, Laskar Melayu bersama pengelola stadion menambah tribun penonton dan pagar pembatas.
Awalnya Gelora Citramas hanya memiliki satu tribun dengan kapasitas 600 penonton. Penambahan bangku di sisi kanan dan kiri tribun barat serta pendirian tribun di sisi timur membuat stadion kini berkapasitas 1.550 penonton.
“Jika 757 bermain di Liga 1, kami siap menambah kapasitas tribun dan menghadirkan fasilitas lampu stadion,” kata Raja.