Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain Semen Padang, Hengky Ardiles, 36 tahun, menyambut baik imbauan Exco dan Komite tetap bidang teknik dan pengembangan PSSI, agar para mantan pemain Timnas mengambil kursus pelatih Lisensi C-AFC.
Menurut pemain senior Semen Padang itu, ia sudah lama punya keinginan untuk bisa mengikuti kursus pelatih. Karena menurut ayah dua anak ini, profesi sebagai pemain akan ada batasnya.
Bahkan Hengky sudah berkomunikasi dengan manajemen dan tim pelatih Semen Padang mengenai keinginannya tersebut.
Menurut kapten Semen Padang yang telah 16 tahun berkarier di klub yang bermarkas di Indarung itu, baik manajemen maupun pelatih Nilmaizar, sudah memberi izin. Ini menjadi kesempatan dia mengikuti kursus lisensi “istimewa” tersebut.
Baca Juga:
Mantan pemain timnas berhak langsung mengikuti kursus pelatih lisensi C-AFC. Sedangkan peserta reguler harus lebih dahulu memiliki lisensi A nasional sebelum bisa melangkah ke C-AFC.
Program ini pernah ada beberapa tahun silam. Ketika itu Suhatman Imam menjadi salah satu peserta lewat jalur “tol” tersebut.
Hengky mengaku sudah berkoordinasi dengan sekretariat PT Kabau Sirah, agar kesempatan ini bisa ia manfaatkan sebaik mungkin. Saat ini Hengky masih menunggu jadwal yang pasti.
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, juga mengakui bahwa anak asuhnya itu pernah menyampaikan keinginannya untuk mengambil sertifikat pelatih. Dan sebagai pelatih yang andil membesarkannya, ia melihat potensi itu ada pada diri Hengky Ardiles.
“Prinsip saya mendukung dia untuk mengambil lisensi kepelatihan. Karena kesempatan ini belum tentu datang dua kali, kalau benar PSSI membuka peluang bagi para mantan pemain nasional untuk berkarier sebagai pelatih,” ujar Nil.
Di mata pelatih 47 tahun itu, Hengky adalah sosok yang kharismatik dan punya leadership. Ini menjadi modal utama bagi Hengky untuk menjadi seorang pelatih. Menurut Nil, tak semua mantan pemain bisa jadi pelatih. Tetapi akan lebih baik jika seorang pelatih berasal dari mantan pemain.