Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persiapan Napoli menuju musim 2017/2018 akan segera dimulai pada awal bulan depan, Juli 2017. Isu utama buat pelatih Maurizio Sarri masih pertanyaan bagaimana dia bisa mengintegrasikan Arkadiusz Milik ke dalam sistem yang sudah berjalan baik musim lalu.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Arkadiusz Milik adalah rekrutan musim lalu. Dia diplot sebagai pengganti Gonzalo Higuain dan performanya memuaskan dalam tujuh penampilan awal di liga. Milik mencetak empat gol.
Akan tetapi, Milik kemudian mengalami cedera di ligamen lututnya dan harus absen lama. Selama striker asal Polandia itu menghilang, Maurizio Sarri membuat modifikasi dalam sistem 4-3-3 Napoli, yang menjadi andalannya sejak musim 2015/2016.
Penyerang sayap Dries Mertens disulap menjadi false 9 dengan Lorenzo Insigne dan Jose Callejon mendampingi di sisi kiri dan kanan. Hasilnya luar biasa.
Trio ini menghasilkan 60 gol di Serie A musim lalu. Milik yang sepanjang musim mengoleksi lima gol, tak pernah bisa lagi merebut tempat di tim utama.
Sarri jelas ingin trio 60 gol Mertens-Insigne-Callejon tampil tajam seperti musim lalu. Tetapi, dia juga berharap bisa memasukkan Milik ke dalam sistem Napoli.
Jika Milik berhasil menjadi pemain utama lagi dengan ketajaman yang sama seperti yang ditunjukkannya pada pekanpekan awal musim lalu, Napoli bisa tambah mengerikan. Padahal, musim lalu mereka sudah menjadi tim tertajam Serie A dengan mencetak 94 gol.
Kian Defensif
Sarri pun ditengarai sedang mempersiapkan formasi 4-2- 3-1 sebagai alternatif 4-3-3. Pola 4-2-3-1 diharapkan bisa mengakomodasi kuartet 65 gol Mertens-Insigne-Callejon-Milik.
Insigne-Callejon akan tetap di sayap kiri-kanan, Mertens bakal mengambil posisi di belakang Milik, yang menjadi ujung tombak.
Sistem ini tidak aneh buat Napoli. Sebelum Sarri datang, Gli Azzurri sudah cukup familier dengan formasi tersebut. Tetapi, ada perbedaan dari pola 4-2-3-1 yang dulu mereka pakai.
Baca Juga:
Dulu posisi trequartista, yang persis berada di belakang penyerang, diisi oleh Marek Hamsik. Kini jika 4-2-3-1 baru diimplementasikan, Hamsik harus berkorban lagi.
Ketika Sarri mengubah formasi tim menjadi 4-3-3, Hamsik sudah mengalah. Dia rela dimainkan lebih ke belakang sebagai gelandang kiri, meninggalkan peran aslinya sebagai “pemain nomor 10”.
Proyeksi 4-2-3-1 yang baru berpotensi membuat Hamsik berposisi lebih ke belakang lagi. Karena Mertens yang akan mengambil peran trequartista, Hamsik bakal menjadi salah satu dari dua gelandang di depan pertahanan.
Buat Hamsik, posisi baru itu jelas akan lebih defensif lagi dibandingkan gelandang kiri dalam formasi 4-3-3.
Ketika dipindah dari trequartista ke gelandang kiri, Hamsik mampu menjaga ketajamannya dengan menyumbang total 18 gol dan 21 assist dalam dua musim.
Dengan 4-2-3-1 yang baru, gelandang asal Slovakia itu mungkin harus rela tidak berkontribusi gol dan assist sebanyak itu lagi lantaran tugasnya nanti akan lebih banyak di fase bertahan tim.
FORMASI NAPOLI (4-2-3-1)