Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mahfud Nurhuda Empat Kali Jadi Penerjemah Bahasa Korea pada Indonesia Open

By Delia Mustikasari - Selasa, 20 Juni 2017 | 16:45 WIB
Penerjemah bahasa Korea pada BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, Mahfud Nurhuda berpose di media center, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Turnamen bulu tangkis BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation sudah berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 12-18 Juni lalu.

Selama turnamen, panitia pelaksana menyiapkan berbagai hal. Antara lain, kesiapan venue, stan makanan, stan hiburan, takjil gratis, dan banyak lagi.

Mereka juga menyiapkan sarana dan prasarana pendukung para peliput yang tersedia di media center.

Di media center, para peliput tidak hanya bisa bekerja, menyaksikan pertandingan, dan menikmati makanan dan minuman yang disediakan panitia pelaksana.

Media juga dibantu dengan kehadiran penerjemah bahasa asing selama turnamen berlangsung.Meskipun bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, masih banyak sejumlah atlet dunia yang menggunakan bahasa negara masing-masing.

Karena itu, panitia menyiapkan tiga penerjemah bahasa yakni Korea, Jepang, dan Mandarin (China). Para pemain dari tiga negara ini rata-rata paling banyak dicari oleh para jurnalis peliput untuk melakukan wawancara.

Salah satu penerjemah yang berpartisipasi pada Indonesia Open tahun ini adalah Mahfud Nurhuda.

Bagi Mahfud, ini merupakan tahun keempat dia menjadi penerjemah pada turnamen level superseries premier ini setelah 2014, 2015, dan 2016.

"Awalnya, saya menyukai olahraga bulu tangkis. Pada 2013, saya mendapat info dari senior bahwa sebuah konsultan Public Relation (PR) di Jakarta membutuhkan penerjemah bahasa Korea," kata Mahfud kepada JUARA di JCC, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Saat itu, saya tidak bisa menerima tawaran tersebut sehingga senior saya yang mendapat job. Tahun berikutnya, saya dipanggil ke kantor PR tersebut untuk menjalani wawancara seputar bulu tangkis dan saya diterima," tutur alumnus Universitas Indonesia jurusan bahasa Korea ini.