Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Portugal di Piala Konfederasi: Lebih Dalam daripada di Prancis 2016

By Minggu, 18 Juni 2017 | 07:01 WIB
Penyerang tim nasional Portugal, Andre Silva (kiri), merayakan gol yang ia cetak ke gawang Latvia bersama Cristiano Ronaldo dalam pertandingan Grup B Kualifikasi Piala DUnia 2018 di Stadion Skonto, Riga, Latvia, pada 9 Juni 2017. (ILMARS ZNOTINS / AFP)

Fernando Santos, pelatih Portugal, ingin timnya membawa kengototan meraih kemenangan dari Euro 2016 ke Piala Konfederasi 2017. Keinginan itu tergambar dari keputusannya membawa 15 nama yang sama dalam pasukannya di Prancis 2016 tersebut. 

Penulis: Christian Gunawan

Dengan kata lain, hanya ada delapan pemain yang berbeda dari dua turnamen itu. Dari delapan nama yang berbeda itu, dua di an- taranya merupakan kiper cadangan untuk Rui Patricio, penjaga gawang pilihan pertama Santos di Euro 2016.

Benang merah yang bisa ditarik dari enam pemain nonkiper itu adalah minimnya jumlah penampilan mereka di klub masing-masing. Ya, Santos, sang arsitek, menginginkan kesiapan yang terbina dalam kompetisi liga sepanjang musim.

Joao Mario sebenarnya sempat masuk ke dalam daftar pemain ke Rusia 2017. Walau tak terlalu mengilap pada musim debutnya di Serie A, pemain berusia 24 tahun itu tampil sebanyak 30 kali di liga, 22 partai di antaranya sebagai starter Internazionale.

Namun, Joao Mario mengalami cedera betis kanan. Pemakai kostum Portugal bernomor punggung 10 di Euro 2016 itu diperkirakan takkan sembuh tepat waktu. Kepastian eks gelandang Sporting itu absen di Rusia sudah dibuat sebelum laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan tuan rumah Latvia.

Santos tak memanggil pengganti sebab di dalam pasukannnya sudah kelebihan satu pemain. Santos juga memutuskan tak mengikutsertakan Eder, pencetak gol penentu gelar perdana Portugal. Penyerang berusia 29 tahun itu tampil semenjana sehingga Lille hanya finis di papan tengah Ligue 1.

Baca Juga:

Satu nama yang sudah diperkirakan akan diabaikan adalah Renato Sanches. Gelandang bertahan yang pada 18 Agustus nanti akan genap berusia 20 tahun itu tak masuk tim inti Bayern Muenchen.

Padahal, klub Jerman itu membeli Renato dengan harga mahal dari Benfica selepas turnamen di Prancis itu. Sang gelandang belia akhirnya hanya dimasukkan ke Portugal U-21.

Santos menepikan pula Ricardo Carvalho, bek gaek yang tengah bermain di Shanghai SIPG; sayap kiri Vieirinha yang gagal mengangkat Wolfsburg hingga nyaris terdegradasi; dan gelandang kiri Rafa Silva, yang belum menjadi pilihan pertama di Benfica usai pindah dari Braga.

Sebagai ganti keenam pemain nonkiper, Santos memasukkan sejumlah nama yang tampil mengesankan pada 2016/17. Di lini pertahanan, terdapat dua nama baru. Luis Neto merupakan bek tengah pilihan utama di Zenit, klub yang finis di peringkat ketiga Liga Premier Rusia.

Bek kanan Nelson “Nelsinho” Cabral Semedo adalah pilihan pertama Rui Vitoria, pelatih Benfica, hingga menjadi juara Liga Portugal. Penguatan sektor tengah berupa Pizzi, gelandang yang juga krusial dalam raihan gelar Benfica.

Kualitas Bernardo Silva berperan penting dalam gelar Monaco di Ligue 1 hingga Manchester City merekrutnya dengan transfer mahal. Dua penyerang tampak lebih baik daripada Eder. Keduanya sudah mendapatkan banyak kesempatan dari Santos.

Gelson Martins dapat tampil sebagai penyerang sayap seperti yang ia lakoni di Sporting. Dia menawarkan variasi. Santos telah memainkannya di posisi Nani. Andre Silva mencetak 16 gol dari 32 penampilan untuk Porto.

Ia mencetak salah satu gol Seleccao ke gawang Latvia minggu lalu. Milan pun telah membeli penyerang berusia 21 tahun itu. Portugal kali ini terlihat lebih dalam daripada di Prancis.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P