Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ko Sung-hyun, Bulu Tangkis, dan Rencana Jadi Pengajar

By Delia Mustikasari - Jumat, 16 Juni 2017 | 21:14 WIB
Pebulu tangkis spesialis ganda Korea Selatan, Ko Sung-hyun, berpose seusai konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Pebulu tangkis spesialis ganda Korea Selatan, Ko Sung-hyun, hadir pada BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 yang digear 12-18 Juni.

Dia datang ke Jakarta untuk memenuhi undangan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk bermain pada Indonesia Open.

Ko tidak bertanding pada Indonesia Open tahun ini karena sudah memutuskan pensiun sebagai pemain nasional pada awal Januari 2017.

"Sudah lama saya tidak berjumpa dengan teman-teman di sini. Saya sebenarnya ingin berpartisipasi tetapi belum mendapat persetujuan dari Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) karena saya bukan pemain pelatnas lagi," kata Ko di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Berdasarkan regulasi BKA, pemain putra peraih medali Olimpiade, peraih medali emas kejuaraan dunia dan pemegang medali emas Asian Games dilarang mengikuti kompetisi resmi internasional secara independen sebelum mencapai usia 31 tahun.

Saat ini, Ko berusia 30 tahun. Adapun pemain putri baru bisa bertanding sebagai pemain profesional setelah berusia 29 tahun.

"Setelah pensiun, saya masih bermain bulu tangkis untuk sebuah tim dan bermain di beberapa liga," ujar Ko

Pada 2017, Ko tercatat bermain di liga India, liga China, Superliga di Indonesia, dan liga Malaysia. Jika kembali ke kancah internasional, Ko berencana berpasangan dengan Shin Baek-cheol.

Ko/Shin merupakan juara dunia 2014 dan kampiun Indonesia Open 2015. Mereka juga pemegang empat gelar turnamen level grand prix gold.

Namun, belum diketahui kapan mereka akan kembali berlaga karena Ko tengah bernegosiasi dengan BKA terkait Shin yang masih berusia 27 tahun.

Pada nomor ganda campuran, Ko belum menentukan akan berpartner dengan siapa. Saat masih bergabung di timnas Korea, Ko pernah berpasangan dengan Kim Ha-na.

Bersama Kim, Ko sudah mengoleksi lima gelar turnamen grand prix gold dan lima titel superseries dan pernah berada di peringkat pertama dunia.

"Untuk nomor ganda campuran, saya belum terpikir. Saat ini, saya masih mencari. Berpasangan kembali dengan Kim belum bisa karena dia masih bergabung di pelatnas," tutur Ko.

Di luar aktivitas bulu tangkis, Ko merupakan mahasiswa pasca-sarjana jurusan Psikologi Olahraga di Universitas Nasional Andoong,  provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan

"Jika sudah tidak bermain bulu tangkis, saya berencana menjadi pengajar. Sejak kecil saya bercita-cita jadi pemain bulu tangkis. Kini, menjadi pengajar menjadi cita-cita baru saya," ucap Ko.

Ko sebenarnya ingin berjalan-jalan selama di Indonesia. Namun, keinginan tersebut belum bisa terwujud karena dia harus mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi bulu tangkis lokal, pekan depan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P