Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sektor tunggal putra India mulai menunjukkan taring. Dua pemain mereka, Kidambi Srikanth dan Prannoy Haseena Sunil Kumar, berhasil melaju ke babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017.
Pada Jumat (16/6/2017) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kidambi memastikan diri ke semifinal setelah mengalahkan pemain asal Taiwan, Tzu Wei Wang.
Prannoy tak kalah hebat. Setelah menyingkirkan pemain unggulan pertama asal Malaysia, Lee Chong Wei, pada babak kedua, ia kemudian menaklukkan salah satu pebulu tangkis andalan China, Chen Long, pada babak perempat final.
Berbicara mengenai kiprah Kidambi dan Prannoy, tentu tak terlepas dari tangan dingin sang pelatih, Mulyo Handoyo. Pria berkebangsaan Indonesia itu dinilai punya peran besar terhadap perkembangan tunggal putra India.
Di bawah asuhan Mulyo, sektor tunggal putra India sanggup mencuri perhatian dunia bulu tangkis. Padahal, Mulyo baru enam bulan menjalani tugasnya di negeri Anak Benua itu.
Baca juga:
Bagaimana cara Mulyo dalam membangkitkan gairah bulu tangkis India, khususnya di sektor tunggal putra?
Mulyo mengatakan bahwa inti dari pencapaian positif para pemainnya adalah komitmen dan kerja sama. Jika tak ada dua hal tersebut, mustahil untuk dapat melangkah maju.
"Intinya, saya bekerja sama dengan pemain. Kami sepakat untuk berkomitmen. Tanpa komitmen dan kerja sama yang baik, tentu sulit bagi kami untuk menorehkan hasil positif," ujar Mulyo seusai mengantarkan Prannoy ke semifinal Indonesia Open.
"Para pemain punya kemauan yang sangat besar dan mereka siap bekerja keras. Semua elemen juga saling mendukung, mulai dari organisasinya dan lain-lain. Pembibitan pemain di India sangat banyak. Selain itu, dukungan dari para orangtua juga besar," tutur Mulyo.
Mulyo bukanlah sosok asing pada kancah bulu tangkis Indonesia. Pelatih berusia 57 tahun asal Pati, Jawa Tengah, itu pernah menangani pebulu tangkis sekelas Taufik Hidayat.
Mulyo melatih Taufik sejak sang pemain masih muda hingga akhirnya berhasil mencapai prestasi prestisius yakni dua medali emas SEA Games (1999 dan 2007), satu medali emas Asian Games (2006), dan satu medali emas Olimpiade Athena 2004.
Lantas, apakah Mulyo juga bisa mengantarkan kedua pemainnya, Kidambi dan Prannoy, meraih supremasi pada Indonesia Open 2017? Menarik untuk dinantikan.