Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AS Monaco Solusi dari Dalam

By Minggu, 18 Juni 2017 | 06:21 WIB
Gelandang Bastia, Allan Saint Maximin (kiri) saat memperebutkan bola dengan bek Dijon, Fouad Chafik dalam pertandingan Ligue1 di Gaston Gerard Stadium, 08 April 2017. (JEFF PACHOUD/AFP PHOTO)

Kehilangan bintang terbaik sudah menjadi semacam rutinitas bagi AS Monaco dalam beberapa musim belakangan. Uniknya, prestasi Les Monegasques tak serta-merta ikut melorot.

Penulis: Sem Bagaskara

Buktinya, sejak kembali ke Ligue 1 pada 2013/14, AS Monaco selalu mampu finis di posisi tiga besar klasemen. Bahkan, musim lalu pasukan asuhan Leonardo Jardim sukses memutus dominasi PSG dengan menjadi juara Ligue 1 2016/17.

Salah satu pilar tim juara liga 2016/17, Bernardo Silva, telah dijual ke Manchester City dengan harga 42,5 juta euro. Tak ada kepanikan.

Monaco tampak sudah terbiasa dengan situasi semacam ini. Alasan Monaco tenang bukan hanya karena mereka punya pemasukan besar yang bisa digunakan untuk mencari pengganti Silva di sisi sayap kanan.

Les Monegasques bisa saja malah tak kalap berbelanja sebab pengisi pos Silva dapat ditemukan di tubuh internal tim. Figur pertama adalah Gabriel Boschilia, yang musim lalu memukau pencinta Ligue 1 via kemampuannya melakukan tendangan bebas.

Baca Juga:

Cedera ligamen menghalangi Boschilia untuk meneruskan sensasinya sampai akhir musim 2016/17. Nama berikut adalah Allan Saint-Maximin (20 tahun), yang musim lalu "disekolahkan" Monaco ke Bastia.

Meski timnya terdegradasi, Saint-Maximin menyajikan performa impresif. Ia rata-rata mencatat 4,3 dribel sukses per gim.

Di antara pemain yang berkiprah di lima liga besar Eropa, statistik Saint-Maximin cuma kalah dari Adama Traore (Middlesbrough/5 dribel sukses per gim) dan Neymar (Barcelona/5,6)!