Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Duel juru taktik asal Eropa akan tersaji di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (19/6/2017). Robert Rene Alberts dari Belanda akan menjamu Dragan Djukanovic asal Montenegro.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Kendati sama-sama dari Eropa, pola permainan yang diaplikasikan oleh anak didiknya sangatlah berbeda. Pusamania Borneo FC di bawah asuhan Dragan tak bermain stylish layaknya produk Eropa. Mereka justru lebih mengandalkan kecepatan.
Kondisi tersebut tentu berbeda dengan PSM, yang tampil lebih stylish dan efektif. Komposisi pengatur serangan kedua tim yang menyebabkan perbedaan itu.
Di PSM, ada duo Belanda, Marc Anthony Klok dan Willem Jan Pluim, yang menjadi motor permainan. Dua pemain tersebut tak banyak bergerak, namun memiliki visi permainan yang sangat berbahaya.
Sementara itu, Borneo justru digerakkan oleh pilar lokal, Ponaryo Astaman ataupun Terens Puhiri dari posisi sayap.
Kebobolan
Meski begitu, Borneo dan PSM sama-sama memiliki produktivitas mentereng. Borneo dengan 16 gol dan PSM berhasil mengoleksi 17 gol dari 10 laga.
Terkait menit gol, Dragan agak ketar-ketir jika melihat catatan PSM. Dari total gol yang PSM cetak, empat di antaranya lahir dalam durasi 15 menit terakhir.
Sementara itu, Borneo sedang kurang cocok dalam periode menit tersebut. Di dua laga terakhir saat menghadapi Persiba dan Barito Putera, mereka selalu kebobolan.