Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United dikabarkan selangkah lagi bakal mendapatkan striker Real Madrid, Alvaro Morata (24). Hal tersebut merupakan kabar gembira bagi Setan Merah, tetapi tidak bagi Rene Meulensteen (53), yang merupakan mantan pelatih tim junior mereka.
Rene Meulensteen cemas karena transfer Alvaro Morata ini dapat mengancam masa depan para striker muda Manchester United, terutama Marcus Rashford (19).
Meulensteen percaya bahwa jika Morata benar-benar bergabung dengan Man United, Rashford akan kembali kesulitan mendapat kesempatan bermain sebagai striker utama.
Pasalnya, kedua pemain tersebut memiliki posisi dan tipe permainan yang hampir sama. Sebelumnya, Rashford sudah kesulitan mendapatkan kesempatan beraksi.
Penyerang muda tim nasional Inggris itu tidak mampu bersaing dengan andalan utama Manajer Jose Mourinho musim lalu, Zlatan Ibrahimovic.
"Semua bergantung kepada jenis striker seperti apa yang didatangkan Mourinho. Jika mereka menghabiskan banyak uang untuk hal tersebut, ada kemungkinan Marcus kembali bergeser ke sayap kiri atau kanan," kata Meulensteen kepada 888sport.
"Dia bisa bermain di area tersebut, tetapi posisi terbaiknya sebagai striker. Saya sangat berharap ada pemain baru yang tidak membuat Marcus sepenuhnya tersingkir karena itu akan sangat memalukan," ujarnya.
Meulensteen pernah menjadi pelatih kepala tim junior dan cadangan Man United pada periode 2001-2006.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu pun masih ingat saat Rashford bergabung dengan timnya pada 2005.
Baca Juga:
"Saya sangat menyukai Marcus dan pernah bekerja bersamanya saat ia masih anak-anak. Ia bergabung dengan Man United pada usia tujuh tahun," ucap Meulensteen.
"Dia tidak sabar memulai latihan dan selalu berpikir waktu berlatih terlalu singkat baginya. Hingga saat ini ia masih memiliki semangat tersebut yang sangat penting bagi seorang pemain profesional," tuturnya.
Meulensteen saat ini tengah menganggur setelah mengundurkan diri dari klub Liga Israel, Maccabi Haifa, pada 13 Februari 2017.
Sebelumnya, ia pernah menjadi pelatih Brondby, Anzhi Makhachkala, dan Fulham.