Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada yang berbeda dengan kehadiran pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho, pada turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017.
Tak seperti pada partisipasi tahun-tahun sebelumnya, kali ini Son datang sebagai pemain nomor satu dunia.
Son pertama kali merengkuh posisi tersebut pada 25 Mei lalu. Dia sempat turun satu peringkat pada 1 Juni 2017.
Namun, sepekan berselang, Son kembali menduduki peringkat kesatu dunia dengan raihan poin 70.308. Dia mengungguli perolehan poin milik Viktor Axelsen (Denmark, 69.240) dan Lee Chong Wei (Malaysia, 67.384).
Meski sudah menyandang predikat pemain terbaik dunia, Son tetap memilih bersikap rendah hati. Dia bahkan tidak berani mematok target tinggi pada Indonesia Open 2017.
Baca juga:
"Tidak ada perbedaan yang mencolok sebelum dan setelah menjadi pemain nomor satu dunia. Mungkin sekarang fokusnya bertambah karena saya harus bisa menjaga posisi peringkat dunia," tutur Son, Rabu (14/6/2017).
"Harapan saya di sini adalah mencapai babak semifinal. Untuk sampai ke babak itu, saya harus bekerja keras, terutama ketika sudah sampai pada babak perempat final, lawan akan semakin sulit," kata Son lagi.
Son membuka perjalanan pada Indonesia Open 2017 dengan hasil positif. Dia memenangi laga babak kesatu melawan Sai Praneeth Bhamidipati (India) dengan skor 21-14, 21-18.
"Secara keseluruhan, saya puas dengan permainan yang saya tampilkan saat menghadapi Sai. Saya sudah mempersiapkan diri secara maksimal untuk turnamen ini," kata Son.
Pada babak kedua, Son akan menjumpai Zhao Junpeng (China). Jika mampu melewati Zhao, Son berpeluang besar menjumpai Chou Tien Chen (Taiwan) pada babak perempat final.
Sejak berpartisipasi pada Indonesia Open 2010, prestasi terbaik Son adalah menjadi perempat finalis. Posisi tersebut diraih Son pada Indonesia Open 2014.
Tahun lalu, laju Son langsung berakhir pada babak kesatu. Dia kalah dari Chou melalui rubber game (14-21, 21-19, 19-21).