Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan Madura United menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 tentu saja tidak bisa lepas dari peran sentral seorang Slamet Nurcahyo. Pemain ini yang menjadi otak serangan Madura United dan memberi umpan-umpan matang bagi Peter Odemwingie.
Slamet di Liga 1 tampil begitu konsisten, termasuk pada bulan Ramadhan. Bahkan, pemain berusia 33 tahun ini bisa dibilang justru bermain lebih trengginas selama bulan Ramadhan. Catatan statistik menjadi bukti apiknya penampilan Slamet.
Dari tiga laga yang dimainkan pada bulan Ramadhan, Slamet sukses mengkreasi empat assist untuk gol-gol Laskar Sape Kerap. Sementara, pada laga delapan laga sebelum memasuki bulan Ramadhan, eks pemain PSS Sleman ini hanya mencetak tiga assist.
Baca Juga:
Lalu, apa yang menjadi kiat Slamet untuk bisa tampil bagus di bulan Ramadhan?
“Tips di bulan Ramadhan intinya puasa itu jangan dijadikan beban. Puasa itu ibadah, lalu bermain sepak bola itu kerja dan sama artinya juga dengan ibadah. Jadi harus dijalani tanpa beban keduanya,” kata Slamet.
Selain itu, Slamet mengaku tidak memiliki tips lain. Ia menjalankan ibadah puasa layaknya umat muslim pada umumnya. Hanya, mungkin ia lebih banyak mengonsumsi vitamin saat buka puasa dan sahur. Selebihnya, waktu istirahat juga harus disiplin.
“Sahur menunya asalkan sehat dan ditambah vitamin untuk kekebalan tubuh. Kalau untuk buka puasa biasanya pakai es dan kurma untuk hidangan pembuka. Tidak ada pantangan khusus untuk dimakan, yang penting halal,” ucapnya.
Penampilan apik Slamet belakangan ini pun mendapatkan sebuah apresiasi yang cukup prestisius. Namanya baru saja didapuk sebagai pemain terbaik Liga 1 versi Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) untuk periode bulan Mei 2017.