Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mitra Kukar boleh berbangga lantaran menjadi salah satu dari tiga tim dengan koleksi gol terbanyak. Bersama PSM dan PS TNI, Mitra mencetak 17 gol. Tetapi, pelatih Jafri Sastra hanya bisa tertawa lemas saat berbicara soal angka kebobolan timnya.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Menurut Jafri Sastra, kondisi buruk itulah yang saat ini sedang dialami timnya. Haus gol, tetapi terlalu lemah menjaga lini pertahanan.
Dari 10 laga, tim berjulukan Naga Mekes itu kemasukan 17 gol. Angka yang identik dengan pembukuan gol mereka.
Hampir di setiap partai gawang mereka selalu kebobolan. Hanya di satu partai gawang mereka bersih tanpa noda, yakni saat mengalahkan Perseru 1-0 di pekan ketujuh.
"Hal itu menjadi catatan penting kami. Saya sebagai pelatih tak bosan-bosan mengevaluasi kelemahan tersebut. Saat ini banyak aspek yang memang masih menjadi kelemahan tim," kata Jafri.
Mudahnya gawang Mitra dijebol lawan berpengaruh pada performa tim yang menjadi naik-turun.
Mohamed Sisoko cs hanya memiliki satu momen di mana mereka bisa meraih dua kemenangan beruntun, yakni saat menghadapi Persela lalu Bali United.
Selebihnya, catatan pertandingan mereka selalu silih berganti antara menang, imbang, dan kalah.
Momentum
Menjamu Persegres di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kamis (15/6/2017), dijadikan momentum oleh Mitra Kukar untuk tampil konsisten. Bila menilik dari rapor statistik tamu, harapan Mitra Kukar tampaknya bisa terealisasi.
Jorge Gotor dan Saepulloh Maulana yang mengomandoi lini pertahanan bisa sedikit bersantai saat bersua Patrick Da Silva cs.
Pasalnya, daya gedor Persegres kurang mentereng.
Meski tercatat agresif dengan usaha menembak hingga 87 kali, gol mereka baru mencapai angka delapan.
Fakta ini menunjukkan bahwa akurasi tembakan yang dilepaskan Komarodin dkk masih rendah.
Baca Juga:
Kondisi tersebut diperparah dengan absennya pelatih Hanafi.
Juru taktik Laskar Joko Samudro itu tidak memimpin latihan anak didiknya hampir sepekan terakhir pasca-operasi pembesaran prostat.
Meski begitu, Jafri tak mau besar kepala lantaran di atas kertas skuatnya dianggap lebih baik dibanding sang lawan.
Persegres tetap dinilai sebagai tim berbahaya dengan beberapa pilar andalannya.
Eks pelatih Semen Padang dan Persipura itu ingin agar anak didiknya lebih fokus dan bekerja keras di laga terakhir sebelum libur Hari Raya Idul Fitri.
"Kami sudah gagal mencari poin di Palembang melawan Sriwijaya. Kami ingin bangun lagi agar bisa memperbaiki posisi di klasemen," ucap Jafri.