Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pesepak Bola Sulawesi Utara Kumpul untuk Mengenang Sang Guru

By Ram Makagiansar - Senin, 12 Juni 2017 | 17:21 WIB
Eks pemain dan pesepak bola asal Sulawesi Utara berdoa sebelum memulai laga amal untuk menggenang pelatih besar asal kawasan itu, Arie Kussoy, di lapangan Manguni Sasaran, Tondano, Minggu (11/6/2017) sore. (Dok. ALEN MANDEY)

TONDANO, JUARA.net – Sejumlah mantan pesepak bola Sulawesi Utara menggelar laga untuk mengenang mantan pelatih kenamaan sekaligus guru mereka, Arie Kussoy. Kussoy meninggal dunia pada usia 83 tahun di Tondano pada Kamis (1/6/2017).

Laga ini dilaksanakan di Kota Tondano dan sengaja tidak dimainkan di Stadion Maesa, markas Persmin Minahasa. Namun laga dilaksanakan di lapangan Manguni Sasaran, Minggu (11/6/2017).

”Karena bertajuk laga amal, penonton menyisihkan sedikit donasi yang akan diteruskan kepada keluarga guru dan pelatih kami, Arie Kussoy," kata Kadispora Minahasa yang juga mantan kiper Persmin, Siby Sengke.

Baca juga:

Mereka yang terlibat pada laga ini antara lain Stanley Mamuaja, Fecky Lasut, dan kiper Jendry Pitoy. Tiga eks pesepak bola asal Sulut ini adalah pemain hasil sentuhan Kussoy yang mampu menembus timnas Indonesia.

Firman Utina juga sempat ikut berlatih di era Kussoy. Tetapi, baik Firman dan Leo Spontan absen di laga in memoriam ini.

Kussoy sempat menjadi asistennya Welly Coerver, pelatih asal Belanda, yang menangani timnas Indonesia medio 1978-1980. Dia juga mengantongi sertifikat kepelatihan FIFA.

Setelah tak lagi di timnas, Kussoy banyak di daerah untuk jadi pelatih klub lokal. Persma Manado, Persmin Minahasa, serta Persigo Gorontalo sempat ditanganinya.

Pada PON 1996 Jakarta, dia mampu membawa Stanley Mamuaja dkk merebut medali perunggu.

”Kami turut berduka cita atas kepergian coach Kussoy,” kata Firman, yang jadi anggota tim Sulut besutan  Kussoy saat PON 2000 Jatim.