Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, mengaku tertantang dengan venue baru yang akan digunakan pada BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017.
Tahun ini, Indonesia Open digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, 12-18 Juni.
JCC dipilih sebagai venue pengganti karena Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sedang direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018.
"Tadi kami sudah mencoba lapangan di JCC. Mungkin karena biasa digunakan untuk pameran ketika Air Conditioner (AC) dinyalakan anginnya terasa di semua sisi. Kalau di Istora, kami sudah hafal bagaimana arah perputaran angin," kata Debby seusai konferensi pers jelang Indonesia Open di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (12/6/2017).
Perubahan juga terjadi dengan jumlah lapangan yang digunakan pada Indonesia Open. Jika biasanya ada empat lapangan, JCC memiliki tiga lapangan sehingga turnamen digelar selama tujuh hari.
"Dengan kondisi lapangan seperti ini kami merasa lebih tertantang," ujar Debby.
"Hal ini tentu memengaruhi permainan. Namun, kami ingin menjadikan kondisi ini sebagai keuntungan karena semua pemain merasakan hal yang sama. Tadi kami sudah mencoba lapangan selama 1,5 jam dan sudah mulai dapat feel-nya," tutur Debby.
Indonesia Open menjadi salah satu turnamen yang dibidik Debby pada 2017 karena digelar di Negeri sendiri. Demi mewujudkan target tersebut, Debby sudah menyiapkan diri untuk menghadapi pertandingan.
Baca Juga:
"Kami harus bisa mengendalikan emosi dan mengontrol permainan. Kami tidak perlu bermain ngotot, tetapi harus pintar menerapkan strategi karena dari babak pertama lawan yang dihadapi sudah berat," ucap Juara All England 2016 bersama Praveen Jordan ini.