Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra, mempersiapkan timnya untuk berlatih lemparan ke dalam jarak jauh. Maklum, separuh gol tim ibu kota sejauh ini tercipta lewat skema bola mati. Eks fullback Stoke City, Rory Delap, yang paling identik dengan inovasi taktik tersebut.
Pada pekan terkini, Persija sukses mengalahkan PS TNI lewat dua gol yang lahir via tendangan bebas. Masing-masing dicetak oleh Bruno Lopes dan Ramdani Lestaluhu.
Sebelumnya, sepak bebas Ismed Sofyan mengawali gol Persija yang diciptakan Luiz Junior pada laga pekan perdana Liga 1 kontra Persiba Balikpapan.
Pada pekan kedua, Luiz berhasil menyelamatkan poin Persija saat tendangan bebasnya gagal dijangkau kiper Barito Putera. Menyadari hal itu, Teco, sapaan Stefano Cugurra, berencana lebih memaksimalkan peluang via skema bola mati.
Selain sepak bebas dan tendangan sudut, kini sang pelatih bakal mencoba memperbanyak kesempatan mencetak gol lewat lemparan ke dalam.
"Ya, saat saya melatih beberapa klub di Thailand, saya sukses mencoba skenario (lemparan ke dalam jarak jauh) tersebut dan beberapa gol tercipta. Meskipun, saat itu tim yang saya pegang hanya tim papan tengah dan bawah," ucap Teco kepada JUARA, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Akan tetapi, Teco mengakui rancangan tersebut harus dipersiapkan dengan matang. Salah satunya dengan tambahan alat latihan yakni, bola dengan massa yang lebih berat.
"Fullback kami akan dilatih dengan bola yang beratnya sekitar 5-7 kilogram. Itu agar lengan dan tenaga si pelempar lebih kuat saat diaplikasikan pada pertandingan sesungguhnya," tutur pelatih asal Brasil itu.
"Saya sudah meminta kepada manajemen untuk membeli bola pemberat tersebut untuk digunakan saat kami berlatih. Dengan itu, peluang mencetak gol kami akan bisa lebih besar," kata dia.
Di sisi lain, taktik lemparan ke dalam jarak jauh biasa diterapkan oleh tim asuhan pelatih asal Inggris yang kini menukangi West Bromwich Albion, Tony Pulis.
Saat menangani Stoke City, juru taktik yang kerap mengenakan topi itu memercayakan Rory Delap sebagai juru lempar dan cara itu terbilang sukses melahirkan gol-gol krusial buat The Potters.