Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Christopher Rungkat Absen di SEA Games 2017

By Sabtu, 10 Juni 2017 | 16:00 WIB
Petenis Indonesia, Christopher Rungkat, saat tampil melawan Kuwait dalam babak relegation play-off Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Manahan Solo, Jumat (7/4/2017). (DOK.BOLA/GONANG SUSATYO)

Petenis putra Indonesia, Christopher Rungkat berencana mengikuti turnamen Grand Slam tahun ini yakni Wimbledon dan Amerika Serikat (AS) Terbuka.  

Penulis: Persiana Galih

Christopher baru saja menjuarai turnamen ITF Karuizawa di Jepang pada nomor ganda putra. Dia berpasangan dengan petenis Jepang, Toshihide Matsui. Mereka mengalahkan pasangan Jepang, Shintaro Imai/ Takuto Niki, 7-5, 6-2.

Dengan kemenangan di kejuaraan yang digelar pada 19 Mei-3 Juni itu, Christo, sapaan akrabnya, berhasil menambah pundi poin yang akan mendukungnya menuju Wimbledon yang digelar pada Senin (3/7/2017)

"Saya akan tampil di berbagai kejuaraan di Eropa hingga akhir bulan ini. Semoga upaya ini bisa membantu saya masuk kualifikasi Wimbledon," tutur Christo.

Saat ini, petenis berusia 27 tahun tersebut sedang  di Lisabon, Portugal untuk segera melakoni ITF Challenger pada 12-18 Juni.

Selain di Portugal, ia pun akan tampil pada kejuaraan ITF di Prancis. Christo boleh dibilang berambisi untuk masuk kualifikasi Grand Slam.

Tak heran jika SEA Games (SEAG) Malaysia 2017 di Kuala Lumpur, 19- 30 Agustus bukan menjadi incarannya tahun ini. Apalagi, SEAG tak lagi membuatnya tertantang karena dia pernah menyumbang tiga keping medali emas.

"Tenis di SEAG baru berakhir dipertandingkan pada 26 Agustus, sementara AS Terbuka mulai pada 27 Agustus. Sebagai petenis, tentu saya memprioritaskan AS Terbuka," kata Christo.

Jika hingga pertengahan Juli jumlah poin yang didapat belum mencukupi untuk tampil di kualifikasi AS Terbuka, bukan tak mungkin ia akan ikut bermain di SEAG.

"Saya akan membuat keputusan yang mendadak. Kalau soal persiapan, satu bulan menuju SEAG itu cukup buat saya," kata Christo.

Petenis dengan koleksi sembilan medali SEAG ini percaya bahwa petenis-petenis Indonesia yang disiapkan untuk SEAG mampu menambal kekosongan yang ia tinggalkan.

"Kalau tahun ini gagal karena tidak ada saya, mungkin petenis-petenis Indonesia bisa menang di SEAG mendatang," ujar Christo.

Baca Juga:

Menurut Christo, agar dapat bersaing di level SEAG, petenis Indonesia harus berani untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan besar di seluruh penjuru dunia.

"Pesaing kita seperti Thailand dan Vietnam sudah berani terjun ke luar negeri. Saya rasa petenis muda di Indonesia juga harus seperti itu," katanya.

Berbeda Pendapat

Namun, sepertinya Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak satu pendapat dengan Christo. Menurut High Performance Program Director Cabang Permainan Satlak Prima, Mimi Irawan, Christo tetap akan tampil di SEAG.

"Kata Ketua Pelti (Persatuan Tenis Seluruh Indonesia), Christo sudah konfirmasi untuk turun di SEAG. Setelah SEAG, baru dia akan main di AS Terbuka," tuturnya.

Di mata Mimi, Christo memiliki peran penting untuk mengejar target emas di SEAG. Selain karena kualitasnya, kehadiran Christo dipercaya menjadi suntikan semangat bagi petenis Indonesia lainnya.

Saat ini, pelatnas tenis tengah menggodok lima putra dan lima putri untuk turun di SEAG. Mimi menambahkan saat ini kelima petenis putri sudah terbang ke Hong Kong untuk melakukan uji coba.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P