Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih asal Portugal, Jose Mourinho, punya andil dalam membesarkan sejumlah pemain sepak bola. Namun, bukan sekali-dua kali dia membuang pemain yang dianggapnya tidak berkontribusi. Berikut adalah 10 pemain yang pernah ditolak The Special One dan menemukan sinarnya di klub lain.
1. Romelu Lukaku
Lukaku dipinjamkan ke Everton saat Mourinho kembali ke Chelsea pada awal musim 2013-2014. Dia dianggap sebagai surplus dan hanya tampil dua kali bersama The Blues.
Lukaku menemukan sinarnya di Everton dan mencetak 15 gol untuk The Blues.
Catatan itu tidak cukup untuk Mourinho. Dia memutuskan menjual penyerang asal Belgia tersebut ke Everton pada musim berikutnya.
Seperti ingin membuktikan bahwa keputusan Mourinho salah, Lukaku semakin bersinar bersama The Toffees.
Total, selama bermain untuk klub asal Merseyside tersebut, Lukaku mencetak 87 gol dalam kurun empat musim. Pada musim 2016-2017, Lukaku mencetak 25 gol.
Dia pun menjadi salah satu pemain incaran banyak klub.
Dia pun dikabarkan siap pindah klub pada bursa transfer musim panas 2017 setelah menolak perpanjangan kontrak bersama Everton.
2. Kevin de Bruyne
De Bruyne juga merupakan salah satu pemain yang dibuang Mourinho pada musim 2013-2014. Padahal, De Bruyne sempat bermain tiga kali di Liga Inggris kala itu.
Mourinho tidak terkesan dengan kinerja De Bruyne saat latihan dan akhirnya menjual pemain Belgia tersebut ke klub Jerman, VfL Wolfsburg.
Performa De Bruyne di VfL Wolfsburg impresif. Dia membuat 37 assist bersama klub tersebut.
Pada musim 2014-2015, De Bruyne mencatat 21 assist di Liga Jerman dan membawa klub tersebut menjadi runner-up kompetisi domestik serta juara DFB Pokal.
Manchester City pun terpikat dengan De Bruyne dan memboyongnya pada 2015 dengan banderol 74 juta euro alias Rp 1,1 triliun.
Dalam waktu dua musim, dia kembali membuktikan kapasitasnya sebagai jagoan assist dengan 36 kali berkontribusi untuk gol-gol The Sky Blues.
3. Leonardo Bonucci
Bonucci bertemu Mourinho saat mereka sama-sama masih di Inter Milan pada 2009. Ketika itu, Bonucci yang kala itu masih berusia 22 tahun tidak pernah masuk ke dalam rencana skuat Mourinho bersama La Beneamata.
Dia pun pindah ke Genoa.
Baca Juga:
Harganya murah, hanya 3,4 juta euro (Rp 59 miliar). Bonucci pun melanjutkan petualangannya ke Bari sebelum hijrah ke Juventus pada 2010.
Bersama saingan berat Inter Milan itu, dia memenangi enam trofi Liga Italia secara berturut-turut dari musim 2011-2012 hingga 2016-2017.
Dia juga memenangi tiga kali Coppa Italia, tiga Piala Super Italia, serta menjadi finalis Liga Champions dua kali.
Bandingkan dengan saat di Inter Milan. Dia hanya memenangi satu trofi Liga Italia dan satu trofi Coppa Italia.
4. Ryan Bertrand
Bertrand ada di Chelsea sejak 2006. Namun, dia lebih banyak menjalani masa peminjaman di klub lain. Tercatat, pemain berusia 27 tahun tersebut pernah dipinjamkan ke Bournemouth, Norwich, Reading, hingga Nottingham Forest.
Dia sempat pulang ke Stamford Bridge pada 2010 dan menetap di sana selama empat tahun.
Bertrand bahkan menjadi starter saat The Blues juara Liga Champions pada 2012.
Namun, pada 2014, Mourinho kembali meminjamkannya ke Southampton. Bertrand resmi jadi pemain Southampton pada 2015 dengan bayaran 13 juta euro (Rp 193 miliar).
Penampilan bek kiri ini dikabarkan sukses menarik perhatian pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Situs Sky Sports mengabarkan kalau Man City berniat membeli Bertrand.
5. Juan Mata
Hubungan Mata dan Mourinho mungkin bisa dibilang unik. Relasi keduanya renggang di Chelsea, tetapi membaik saat bereuni di Manchester United.
Semua bermula dari kedatangan Mourinho di Chelsea pada musim 2013-2014. Ketika itu, Mourinho lebih memilih Oscar sebagai sosok sentral di lapangan tengah The Blues.
Tidak betah karena hanya menjadi penggembira alias lebih banyak di bangku cadangan, Mata memutuskan hengkang ke Manchester United.
Keduanya bereuni saat Mourinho datang ke Man United pada awal musim 2016-2017. Sejumlah media sempat berspekulasi bahwa Mata mungkin akan mengalami nasib serupa dengan di Chelsea.
Nyatanya, Mata tetap jadi andalan. Dia tampil sebanyak 25 kali di Liga inggris dan mencetak enam gol.
Menurut Mourinho, peran Mata memang lebih cocok dengan skema di Man United ketimbang di Chelsea.
"Saya punya gagasan beda di Chelsea dan di Man United. Rencana saya untuk Mata ketika di Chelsea juga berbeda dengan di Man United," kata Mourinho pada suatu ketika.
6. David Luiz
Luiz berada di Chelsea sejak 2011. Sampai 2014, dia membukukan 81 penampilan di Liga Inggris. Penampilannya bersama Chelsea membuat Paris Saint-Germain tertarik merekrutnya.
Mourinho tidak menahan perginya Luiz. PSG bersedia mengucurkan dana 50 juta pounds (Rp 846 miliar), dana yang tidak sedikit.
Penampilan buruk Luiz di semifinal Piala Dunia 2014 saat Brazil kalah 1-7 dari Jerman seperti memvalidasi keputusan Mourinho.
Situasi berubah dua tahun kemudian. Mourinho pergi dari Chelsea, sementara Luiz kembali ke klub tersebut.
Di bawah kepelatihan Antonio Conte, Luiz bersinar dengan skema tiga bek dan membantu Chelsea meraih gelar Liga Inggris.
7. Mohamed Salah
Chelsea membeli Mohamed Salah pada pertengahan 2014 dari FC Basel. Namun, hanya setahun kemudian, dia dipinjamkan ke AC Fiorentina. Menghabiskan semusim di I Viola tidak membuat Mourinho luluh.
Salah pun menghabiskan semusim lagi di Italia, lebih tepatnya di AS Roma, sebelum I Giallorossi mempermanenkan statusnya.
Musim lalu, Salah membukukan 11 assist dan membantu klub ibukota Italia tersebut finis sebagai runner up Liga Italia di bawah Juventus.
Kabar yang beredar, Salah siap kembali ke Inggris. Namun, tujuannya bukan ke Chelsea melainkan ke Liverpool.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, sudah bernegosiasi dengan Salah dan kesepakatan agar Salah menyandang status pemain The Reds tinggal menunggu waktu.
8. Oriol Romeu
Romeu baru berusia 23 ketika dilepas Chelsea pada 2015. Bergabung sejak 2011, Romeu hanya tampil 33 kali dan mencetak satu gol.
Sisanya, dia dipinjamkan ke Valencia dan VfB Stuttgart sebelum dilepas ke Southampton pada 205 dengan banderol 7 juta euro (Rp 118 miliar).
Berbeda dengan di Chelsea, Romeu bersinar di Southampton. Sepanjang musim 2016-2017 saja, pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut tampil 46 kali di semua ajang kompetisi.
Pelatih The Saints, Claude Puel, juga memuji penampilan Romeu mendekati kehebatan gelandang Chelsea, N'Golo Kante.
9. Ezequiel Garay
Garay adalah "korban" Mourinho di Real Madrid. Dia dilepas Mourinho pada 2011 ke Benfica. Sebelumnya Garay bergabung di Real Madrid pada 2006.
Kurangnya waktu bermain membuat dia dipinjamkan ke Racing Santander.
Baru pada 2011 dia bergabung ke Benfica. Perjalanan kariernya berlanjut sampai ke Zenit St. Petersburg, sebelum kembali ke Liga Spanyol saat dibeli Valencia pada 2016.
Garay tampil 27 kali di Liga Spanyol musim ini dan mencetak tiga gol. Penampilannya bersama Valencia dikabarkan menarik minat Chelsea di bursa transfer.
10. Felipe Luis
Luis datang ke Chelsea pada 2-14 dengan status juara Liga Spanyol bersama Atletico Madrid pada musim sebelumnya. Nyatanya, dia hanya tampil 15 kali dalam satu musim.
Tidak puas, Luis pun kembali ke klub lamanya.
Saat kembali ke Atleti, Luis seperti kembali ke penampilan terbaiknya. Dia tampil 48 kali musim lalu dan membawa Los Rojiblancos sampai ke babak semifinal Liga Champions.
Skuat asuhan Diego Simeone tersebut juga boleh bangga dengan catatan kebobolan mereka di Liga Spanyol.
Mereka kebobolan 27 kali, paling sedikit di antara ke-20 tim yang jadi kontestan.