Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persib tengah dirundung aura negatif. Performa tim yang terus menurun menjadi biang kerok. Salah satu faktor penyebabnya adalah sulitnya Maung Bandung mencetak gol.
Penulis: Budi Kresnadi/Kukuh Wahyudi
Di Liga 1 tahun ini, produktivitas Persib jadi yang terburuk sejak era Liga Super Indonesia (LSI), yakni hanya delapan gol dari sembilan laga. Padahal, hampir setiap musimnya mereka mengoleksi gol di atas 10 angka. Tercatat hanya musim 2009-2010 Persib mencetak sembilan gol.
Sebenarnya, sumber delapan gol Persib di tahun ini bisa menjadi titik cerah. Koleksi gol mereka lahir dari enam pemain berbeda. Atep dan Michael Essien masingmasing dua gol, sisanya oleh Febri Haryadi, Gian Zola, Billy Keraf, dan Vladimir Vujovic (1 gol).
Hal tersebut mengindikasikan bahwa Persib tak memiliki ketergantungan kepada 1-2 pemain sebagai juru gedor. Kondisi yang bagus untuk mengarungi satu musim kompetisi.
Tapi, ada sisi negatifnya. Pemain yang biasa diplot sebagai striker, seperti Sergio van Dijk, Carlton Cole, Shohei Matsunaga, dan Tantan, justru belum menyumbangkan gol.
Cole, yang digadang-gadang mampu menjadi mesin gol Persib, nyatanya tampil di bawah harapan. Dirinya justru lebih akrab dengan bangku cadangan.
Sementara itu, Van Dijk masih terhambat oleh cedera yang dialaminya di awal musim. Dia baru tampil di dua laga terakhir.
Striker Persib era 1990-an, Sutiono Lamso, menuturkan banyak faktor yang membuat para bomber Persib ini seolah mandul.