Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketegangan politik yang kini tengah melanda Qatar tidak membuat Korea Selatan perlu merasa waswas pada keselamatan timnya saat melancong ke Stadion Jassim bin Hamad di Doha, Selasa (13/6).
Penulis: Dedi Rinaldi
Pasalnya, target meraih kemenangan merupakan tujuan utama meski sang pelatih, Uli Stielike, mengakui akan ada masalah di luar lapangan.
"Situasi Qatar, termasuk perubahan penerbangan, akan berpengaruh sedikit. Kendati begitu, saya yakin tak akan ada masalah besar," ucap Stielike.
Eksistensi Korsel di Grup A Kualifi kasi Piala Dunia 2018 zona Asia memang belum aman. Korsel bercokol di posisi kedua klasemen di bawah Iran dan hanya unggul satu poin atas Uzbekistan di posisi ketiga. Karena itu, Stielike menaruh target untuk meraup angka penuh meski bermain di kandang lawan. Modal kemenangan 3-2 atas Qatar pada pertemuan pertama bakal diteruskan di rumah lawan.
“Kami harus meraih kemenangan meski tipis mengingat angka tersebut perlu untuk meningkatkan kepercayaan diri tim dalam persaingan menuju puncak klasemen,” kata Stielike.
Perang Asing
Namun, pelatih Qatar, Jorge Fossati, berniat mengejutkan Korsel. Apalagi, peringkat paling dasar yang ditempati timnya perlu diperbaiki setelah dihujani kritikan. Berbeda dari Korsel, beberapa pemain penting Qatar merupakan pemain naturalisasi. Bek Pedro Miguel kelahiran Portugal.
Baca juga:
Gelandang Rodrigo Tabata dan Luiz Junior asal Brasil. Sempat ada isu mengurangi pemain yang dinaturalisasi, tapi Fossati adalah salah satu yang menolak ide itu.
"Untuk saat ini saya mendukung ide memainkan pemain naturalisasi untuk kepentingan jangka pendek. Tapi, kalau federasi punya ide lain, saya akan menghormati pilihan itu dengan tak lagi menjadi pelatih," ucap pria berusia 64 tahun itu.