Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melihat klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, Italia tampaknya lebih condong harus bertarung di babak play-off dulu untuk lolos ke Rusia.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Hanya juara sembilan grup yang lolos langsung. Delapan runner-up grup terbaik harus berduel di play-off untuk menentukan empat partisipan lain dari Eropa.
Puncak Grup G ditempati oleh Spanyol dengan 13 poin. Italia di peringkat dua. Mempunyai jumlah poin sama, Gli Azzurri kalah selisih gol dari La Furia Roja.
Situasi poin sama ini bisa berlanjut sampai akhir kompetisi. Anggap saja Italia dan Spanyol bisa menyapu bersih semua laga lain melawan Israel, Albania, Masedonia, dan Liechtenstein.
Italia bakal menghadapi ujian berat saat bertamu ke Spanyol pada 2 September.
Kalau kalah di sini, tiket play-off hampir pasti tak bisa dielakkan lagi. Jika bisa meraih hasil seri di kandang Spanyol? Posisi Italia juga tidak bagus berapa pun skor imbang yang mereka dapatkan.
Soalnya, penentu pertama siapa yang menempati peringkat lebih tinggi dalam kondisi dua tim memiliki poin sama adalah selisih gol, bukan head-to-head.
Italia kalah jauh dengan memasukkan 13 gol dan kemasukan 4 (+9). Rekor Spanyol sudah +17 (memasukkan 19, kemasukan 2).
Itulah alasan mengapa kelihatannya Italia harus melalui babak play-off untuk mendapatkan tiket ke Rusia 2018. Kecuali jika mereka bisa memperbaiki kondisi selisih gol yang jomplang dari Spanyol.
Laga melawan Liechtenstein, Minggu (11/6/2017) di Udine, menyajikan kesempatan untuk melakukan hal tersebut.
Tahukah Anda?
Italia terbiasa menggilir kota-kota di Negeri Piza untuk menjadi "kandang" tim nasional saat menjamu lawan. Untuk kedelapan kalinya, Udine akan menjadi homebase Gli Azzurri. Kota kandang Udinese itu tidak pernah melihat Italia kalah. Rekornya adalah lima kali menang dan dua kali imbang. Tapi, jumlah gol terbanyak yang dicetak Italia di kota ini hanya dua.
Liechtenstein adalah tim terlemah di Grup G yang sudah kebobolan 19 gol dalam lima pertandingan.
Italia wajib menang telak. Telak di sini bukan hanya 3-0 atau 4-0.
Minimal La Nazionale sebaiknya mengimbangi hasil Spanyol saat menjamu Liechtenstein pada 5 September tahun silam. Saat itu Diego Costa dkk menang 8-0!
Ultraofensif
"Melawan Liechtenstein, kami bukan cuma wajib menang, tapi juga harus melakukannya dengan hasil gemuk. Soalnya, selisih gol akan krusial di grup ini," ujar Giampiero Ventura, pelatih Si Biru, seperti dikutip dari Vivo Azzurro.
Italia sudah melakukan pemanasan menang dengan skor besar. Mereka menggilas San Marino 8-0 pada 31 Mei lalu. Italia melakukannya dengan banyak pemain lapis kedua.
Baca Juga:
Untuk melawan Liechtenstein, Ventura akan mengandalkan pemain-pemain gacoannya.
Dia juga menyebut barangkali akan menggunakan formasi ultraofensif, 4-2-4, demi mengejar gol. Amunisi Italia terbilang menakutkan. Ventura membawa trio penyerang Andrea Belotti, Ciro Immobile, dan Lorenzo Insigne.
Ketiganya adalah bomber-bomber top di Serie A musim lalu. Belotti mencetak 26 gol buat Torino, Immobile 22 gol untuk Lazio, dan Insigne 18 gol bagi Napoli.
Total ada 66 gol yang dibukukan oleh tiga pemain ini. Italia punya modal yang cukup untuk merealisasikan hasil gemuk yang dibutuhkan.