Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda putra peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia) tidak punya waktu lama untuk memulihkan diri dari cedera. Mereka akan kembali berkompetisi pada Indonesia Open, 12-18 Juni di Jakarta Convention Center.
Saat ini, Goh mengalami cedera punggung, sedangkan Wee mengalami masalah di lutut sejak awal 2017.
"Setiap pemain pasti menghadapi masalah cedera. Yang membedakan adalah seberapa besar tingkat seriusnya," kata Goh seperti dilansir The Star, Rabu (7/6/2017).
"Wee Kiong memiliki masalah di lututnya. Saya juga sedang mengalami problem di punggung dan sekarang lutut saya sudah mulai kambuh lagi," ujar Goh.
Selama 2016, Goh/Tan mencatat prestasi cemerlang. Selain mendapat titel dari BWF Superseries finals, mereka juga meraih medali perak Olimpiade Rio dan menjadi kampiun pada Denmark Terbuka.
Namun, tahun ini mereka belum pernah mencapai babak perempat final dari beberapa turnamen yang diikuti.
Pada Piala Sudirman 2017, Goh/Tan gagal menyumbang poin saat menghadapi Jepang pada laga kedua babak kedua Grup 1 C. Mereka juga kalah saat Malaysia menghadapi Jepang pada babak perempat final.
Baca Juga:
"Saya tidak dalam kondisi terbaik. Lutut saya cedera dan kami berharap bisa melaluinya," ujar Goh.
"Sedikit berisiko untuk pergi ke Indonesia dan Australia, namun kami perlu mencoba dan mendapatkan kembali bentuk permainan kami. Ini menjadi dua turnamen terakhir sebelum kami mengikuti kejuaraan dunia di Glasgow pada Agustus," tutur Goh.
Menghadapi turnamen level superseries premier ini, Goh menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan strategi khusus.
"Kami perlu sedikit mengubah pola permainan mengingat kondisi kami sekarang. Kami tidak bisa mengandalkan kecepatan dan kekuatan lagi," ucap Goh.
Di Indonesia Open, Goh/Tan berstatus sebagai unggulan keempat. Pada babak pertama, mereka akan menghadapi wakil Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh.
Jika lolos, Goh/Tan akan menjumpai pemenang laga antara pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Gunawan/Markis Kido, dan Lu Kai/Zheng Siwei (China).