Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petenis Swiss, Timea Bacsinszky (27), berhasil menembus babak semifinal Prancis Terbuka (Roland Garros) untuk kali kedua sejak 2015.
Bacsinszky lolos ke semifinal setelah menundukkan jagoan tuan rumah, Kristina Mladenovic, dengan 6-4, 6-4 dalam 1 jam 49 menit, Selasa (6/6/2017).
Pertandingan ini sempat dihentikan pada set kedua selama beberapa jam karena hujan. Kedua pemain tengah dalam posisi imbang, 1-1.
Secara keseluruhan, Bacsinszky harus bertahan selama 5 jam 45 menit, sejak pertandingan dimulai hingga akhirnya memastikan kemenangan.
"Tadi sangat sulit karena kita dihadapkan pada semua musim dalam satu hari. Kita mengalami badai pasair, angin topan, dan hampir ada salju juga," kata Bacsinzky kepada para penonton, setelah pertandingan.
Pada pertandingan tersebut, angin memang bertiup sangat kencang sebelum hujan turun. Beberapa kali para pemain harus memalingkan muka dan menutup mata karena debu yang beterbangan.
Baca juga:
"Sangat sulit untuk menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan. Saya merasa kelelahan, dan saya yakin kalian (penonton) juga," kata Bacsinszky.
"Saya minta maaf karena mengalahkan salah satu dari dua pemain Prancis tersisa di sini," kata dia lagi.
Selain Mladenovic, Prancis meloloskan Caroline Garcia ke babak perempat final. Dia akan menghadapi Karolina Pliskova (Republik Ceko), Rabu (7/6/2017).
Bacsinszky akan genap berusia 28 tahun saat menjalani laga semifinal, Kamis (8/6/2016). Dia akan menghadapi Jelena Ostapenko. Petenis Latvia tersebut akan genap berumur 20 tahun pada hari yang sama.
"Lucu juga, saya rasa ini keren. Dia beruntung karena jauh lebih muda dari saya! Namun, mungkin saya yang beruntung karena lebih berpengalaman dan bijaksana, entahlah...," kata Bacsinszky sambil tertawa.
Mimpi buruk sebelum tanding
Dalam konferensi pers setelah memenangi laga perempat final, Bacsinszky bercerita bagaiamana dia merasakan stres sebelum bertanding melawan Mladenovic.
"Saya mulai tidur kurang lebih mulai pukul 11 malam (Senin malam). Saya terbangun pukul 4 pagi," kata Bacsinszky tentang malam sebelum laga perempat final.
"Setelah itu saya tidak bisa tidur sekitar satu jam, dan akhirnya tertidur lagi. Namun, saya terbangun lebih awal dari waktu alarm. Jantung saya berdebar, seperti sedang terburu-buru," kata dia.
.@TimeaOfficial is back in the Roland-Garros SFs for the second time. With play like this, it's not hard to see why. #RG17 pic.twitter.com/UbYLvJfOFs
— Roland-Garros (@rolandgarros) June 7, 2017
Bacsinzky juga mengaku mengalami mimpi buruk. Dia bermimpi kalah bertanding dan harus pindah hotel untuk mengikuti turnamen berikutnya.
Namun, dia melupakan tiga handuk Roland Garros yang dia taruh di kamar mandi hotel. Handuk itu dia siapkan untuk saudara-saudaranya.
"Sangat drama, dan saya tidak bisa naik pesawat tanpa handuk-handuk itu. Lalu, saya terbangun dengan berkeringat. Mimpi itu sangat buruk buat saya," kata Bacsinszky.
"Jika saya tidak akan bermain pada babak perempat final turnamen Grand Slam, mungkin saya tidak akan mengalami mimpi buruk seperti ini," kata dia lagi.
Mimpi dan kenyataan memang dua hal berbeda. Bacsinszky berhasil melewati babak perempat final dan lolos ke semifinal turnamen Grand Slam untuk kali kedua sepanjang karier.