Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apriani Bangga Bisa Jadi Juara pada Thailand Terbuka

By Delia Mustikasari - Minggu, 4 Juni 2017 | 20:59 WIB
Pemain ganda putri nasional, Apriani Rahayu (kanan) mengembalikan kok ke arah ganda putri Denmark, Christinna Pederson/Kamila Rytter Juhl, pada partai kelima penyisihan Grup 1D Piala Sudirman di Carrara Sports Indoor Stadium, Rabu (24/5/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Hasil positif didapat wakil Indonesia pada Thailand Terbuka 2017 yang digelar di Nimibutr Stadium, Bangkok, 30 Mei-4 Juni. Dua gelar juara berhasil direbut oleh pasangan ganda putri dan ganda putra.

Kemenangan pertama diraih pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu. Mereka mengalahkan wakil thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, 21-12, 21-12, Minggu (4/6/2017).

"Hari ini saya senang sekali sekaligus bangga, pertama kali juara di level grand prix gold. Pada awal gim pertama, kami sempat tertinggal karena saya agak tegang, jadi mainnya gak enak. Pertahanan pemain Thailand cukup rapat, hal itu yang cukup menyulitkan kami," kata Apriani.

"Beruntung, kami bisa mengatasinya dan dapat memenangi pertandingan tadi," kata Apriani.

Sementara itu, pelatih ganda putri nasional, Eng Hian mengapresiasi penampilan Apriani dan Greysia.

"Progress yang baik dari Greysia/Apriani. Sebagai pasangan senior junior, mereka bisa saling menjaga komunikasi dengan baik sehingga tidak ada rasa canggung, terutama dari pihak Apri. Saya cukup khawatir dia merasa terbebani karena berpasangan dengan Greys yang lebih senior," tutur Eng Hian.

"Saya salut kepada Greys yang bisa membawa yuniornya untuk meraih gelar juara di turnamen level grand prix gold. Pressure pasti cukup besar untuk Greys," ucap Eng Hian.

Sementara itu, gelar kedua Indonesia didapat dari pasangan ganda putra Berry Angriawan/Hardianto. Mereka mengalahkan Raphael Beck/Peter Kaesbauer (Jerman) dengan skor 21-16 dan 21-16.

"Dari awal gim pertama, kami sudah menerapkan strategi untuk menyerang agar lawan tidak dapat berkembang. Kami berusaha untuk banyak bermain no lob. Lawan juga banyak mati sendiri dan itu menguntungkan kami," kata Hardianto.