Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ya, laga Persija melawan Arema akan menarik. Seru, yang jelas seperti menghadapi klub sendiri", ucap dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi SpKO.
Hal itu diungkapkan dr Nanang Tri Wahyudi saat ditemui JUARA di tempat menginap tim Arema, Hotel Amaroossa Grande, Kota Bekasi, Kamis (1/6/2017).
Persija akan menjamu Arema FC pada pekan kesembilan Liga 1 musim 2017 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/6/2017).
Nanang mengaku belum bisa berpaling dari Persija Jakarta. Pada Indonesia Super League (ISL) 2012 dan Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, dia memang menjadi salah satu ofisial medis tim ibu kota.
Akan tetapi, selepas TSC kelar, Nanang memilih mundur dari Persija. Keputusan dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) tersebut didasari kondisi fisik dan keluarganya.
"Kebetulan waktu itu latihan Persija di Pamulang, sedangkan kantor saya di Gambir, lalu rumah di Cileungsi. Jadi, untuk mengikuti ritme Persija agak keteteran. Beberapa kali juga sempat sakit," kata Nanang.
"Kasihan juga keluarga, jadi jarang bertemu. Fisik juga takut makin tidak kuat. Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan juga tidak sedikit. Saya tidak enak juga sama Persija jika saya tidak bisa sering datang karena sakit," ucap eks dokter tim nasional U-23 Indonesia itu.
Nanang juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat dirayu untuk kembali ke Persija selepas TSC. Namun, dirinya tetap memilih mundur lantaran mengaku ingin mencoba suasana baru.
Dokter di tim Voli
Dokter Nanang juga menjabat sebagai konsultan kebugaran karyawan Pertamina. Seusai mundur dari Persija, dia rupanya fokus bersama tim Proliga 2017 binaan Pertamina yakni, Jakarta Pertamina Energi.
Baca Juga:
"Saya mendapat surat tugas untuk menjadi ofisial medis tim voli Pertamina hingga April lalu. Saat itu, saya belum bergabung dengan klub sepak bola mana pun," ujar Nanang.
Balik Arema
Nanang bukan nama asing buat Arema. Sebelumnya, dokter yang dikenal ramah itu sudah dua kali bergabung dengan tim Singo Edan.
Pertama, saat dibawa eks pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan, pada musim 2013. Kedua, dia kembali bergabung pada 2015.
"Saya bukan asli Malang tetapi Magetan. Kebetulan, domisili saya di Malang, ada rumah juga di sana, jadi bisa lebih dekat dengan keluarga," tutur Nanang.
"Di Malang, saya juga menjadi tenaga sport science-nya ASIFA (Aji Santoso International Football Academy). Alhamdulillah, ada praktik juga di salah satu rumah sakit di sana juga," ucap dokter yang juga pernah berjalasa untuk Persebaya itu.
Banyak faktor yang membuat Nanang kembali ke Malang. Dia juga menegaskan, kepulangan dia ke Arema bukan karena hubungan yang memburuk dengan Persija.
"Saya masih berhubungan dengan sangat baik dengan Persija," kata dia.
Harapan
Melihat kiprah Persija beberapa tahun belakangan, Nanang merasa miris. Dokter spesialis kedokteran olahraga satu-satunya di Liga 1 itu pun berharap tim ibu kota kembali ke posisi yang semestinya, papan atas.
"Saya sempat mengunggah cuitan agar Persija tuh tidak menjadi tim medioker lagi. Manajemen, pemain, dan suporter sudah lelah untuk itu," ucap Nanang.
Di akhir pembicaraan, Nanang membayangkan Persija akan kembali bersaing dengan Persib Bandung, Arema, Persebaya, dan PSM Makassar di lima besar klasemen kompetisi Liga Indonesia musim 2018.