Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jangan anggap enteng pebalap yang sedang on-fire saat ini, Johann Zarco. Motor Yamaha 2016 sama sekali bukan penghambat baginya, malah jadi penguat sang rookie (pendatang baru).
Penulis: Arief Kurniawan
Setelah membuat kesalahan pada seri pertama di Qatar, Zarco mulai tampil konsisten. Pada balapan di rumahnya sendiri, GP Prancis dua pekan lalu, dia mampu kembali memimpin balapan seperti yang terjadi pada GP Qatar.
Bedanya, kali ini pebalap 26 tahun itu tidak terjatuh dan finis sebagai runner-up. "Waktu itu saya pikir finis di posisi ketiga sudah sangat bagus, tetapi finis kedua tentu saja lebih baik," kata Zarco.
Menjelang finis, pebalap tim Yamaha Tech 3 ini sudah siap menerima posisi ketiga. Dia malah mendapat rezeki tambahan ketika Valentino Rossi (Movistar Yamaha) terjatuh di lap terakhir. Zarco akhirnya finis di posisi kedua.
Crew chief Zarco, Guy Coulon, menjelaskan salah satu alasan kenapa Zarco mampu tampil baik belakangan ini.
"Kami sangat fokus pada kemampuan motor keluar dari tikungan. Begitu solusi kami dapat, dia pun langsung oke," kata Coulon dalam rilis Michelin.
"Saya ingin start dari baris terdepan lagi. Itulah yang saya pelajari dari Sirkuti Le Mans bahwa start dari sana bisa membawa kami tampil bagus hingga finis," ujarnya.
Mengingat Sirkuit Mugello sangat bersahabat dengan Yamaha, bukan mustahil Zarco akan bersaing naik podium lagi.
Pebalap tim Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco, merayakan keberhasilannya finis di posisi kedua dalam gelaran MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, (21/5/2017).