Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di atas kertas, Maverick Vinales akan sangat kuat di Mugello. Data menyatakan bahwa perpaduan dia dan Yamaha saat ini membuatnya berstatus rider to beat (pebalap unggulan yang harus ditaklukkan).
Penulis: Arief Kurniawan
Benarkah pebalap Spanyol itu sulit dikalahkan sehingga sangat diunggulkan menang pada GP Italia hari Minggu (4/6/2017) ini?
Sejauh ini salah satu keunggulan Vinales adalah adaptasinya yang sangat baik dengan Yamaha. Motor ini memang menjadi motor idaman siapa pun pebalap saat ini. Cepat dan cocok di hampir sebagian besar sirkuit.
Apalagi di Mugello, di mana Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo masing-masing telah mempersembahkan lima kemenangan bagi Yamaha. Vinales entu saja ingin menjadi bagian dari kehebatan tersebut.
"Salah satu hal yang paling menonjol di Mugello adalah grip yang bagus dan saya senang dengan kondisi tersebut. Saya yakin bisa memaksimalkan potensi Yamaha di sana," kata Vinales.
Kemenangan di Sirkuit Mugello akan membuat posisi Vinales sangat nyaman di klasemen pebalap. Sebelum ke Mugello pun dia sudah didukung sejarah, di mana belum pernah ada pebalap yang menang di tiga dari lima seri pertama lalu gagal jadi juara dunia.
"Tapi, saya tetap harus memenangi balapan di Mugello dulu karena sangat krusial bagi saya," kata pebalap berusia 22 tahun itu.
Yang menarik adalah Vinales sempat menyatakan tak masalah dengan ban depan baru Michelin, apakah ber-carcass lembut atau keras. Namun, dia memilih untuk menolak ban depan baru itu, bersama Jorge Lorenzo dan Loris Baz.
Waktu itu, Vinales mengatakan dia bisa tetap cepat dengan ban depan jenis apa pun. Lantas, kenapa Vinales malah menolaknya, walau kini terpaksa mesti menggunakannya karena Michelin sudah memastikan bakal menyediakan di Mugello?
Mungkin saja Vinales sengaja menolak dalam rangka mengurangi kans salah satu rival terberatnya, Marc Marquez. Vinales tak mau Marquez dapat keunggulan tambahan.
Rossi Bisa Tak Maksimal
Namun, sesungguhnya yang berkeinginan dengan ban depan baru ini adalah rekan setim Vinales, Valentino Rossi. The Doctor dan Marquez memang memiliki tipe yang sama, yakni late braking menjelang tikungan.
Rossi pun sempat mengeluhkan ban jenis Michelin ini sebelum akhirnya diganti dengan yang baru mulai GP di tanah kelahirannya.
Sayangnya, Rossi ada kemungkinan tampil tak maksimal di Mugello. Cedera yang ia alami saat berlatih motokros akhir pekan lalu masih berefek. Walau sudah diizinkan keluar dari rumah sakit, Rossi masih merasakan nyeri.
"Saya masih merasakan nyeri di perut dan dada. Saya belum tahu apakah bisa tampil atau tidak, menunggu keputusan dokter," kata pebalap berusia 38 tahun ini.
Kondisi Rossi yang tidak 100 persen fit ini memang disayangkan. Publik Mugello tentu sangat berharap Rossi tampil hebat lagi seperti yang ia perlihatkan di Le Mans, sebelum terjatuh di lap terakhir.
Rekornya di Mugello pun luar biasa, tujuh kali menang (5 Yamaha, 2 Honda). "Pokoknya, kalau saya bisa tampil hari Minggu, saya akan habis-habisan seperti biasa," katanya.
"Saya tak pernah meragukan motivasi Rossi. Kondisinya terus membaik dari hari ke hari," kata Massimo Meregalli, Direktur Tim Yamaha MotoGP, dalam rilis mereka.
Bantuan buat Honda
Dua balapan terakhir MotoGP menyajikan hasil yang menarik. Honda finis 1-2 di Spanyol, di mana Yamaha keteteran dan Yamaha 1-2 di Prancis di saat Honda kewalahan.
Tahun ini, Mugello kemungkinan besar dikuasai Yamaha lagi, apakah 1-2 atau sekadar menang. Namun, Honda pastilah tak mau kalah begitu saja.
Tahun lalu Marquez bertarung sangat ketat dengan Lorenzo dan bahkan sempat unggul sampai beberapa ratus meter menjelang finis. Namun, akselerasi Lorenzo yang bagus, ditolong oleh winglet yang masih diizinkan di motor, membawanya menyusul Marquez dan menang.
Salah satu bala bantuan Marquez untuk bersaing adalah ban depan baru Michelin. Ban ini akan membuat Marquez sangat agresif dan berharap bisa menyaingi Yamaha.
Menurut Marquez, Mugello adalah pembuktian gaya balapnya dengan ban tersebut.